Merespon marah? Saya merasa hal itu wajar terjadi, kan?Â
Baperan? Cukupkan lah kalian para pendalih, "Kan gua bercanda doang elah lu baperan amat.~" Sejujurnya kalimat itu nggak membantu memperbaki perasaan si objek yang sudah terlanjur sakit hati karena perkataanmu, teman. Malah memperkeruh deh, asli.
Meskipun teman saya ini sudah meminta maaf dan menganggap itu hanya tindakan ketidaksengajaannya, saya maafkan, dan saya harap itu nggak terjadi lagi ke saya atau orang lain.
Mungkin ada orang yang terbiasa dengan kata-kata itu, ada yang bisa menganggap kata tersebut sebagai candaan dan itu nggak apa-apa buat dia. Tapi nggak semua orang bisa menerima perkataan semi kasar itu sebagai candaan. Apalagi bagi orang yang di lingkup pertemanannya nggak pernah menggunakan kata-kata tersebut. Kaget? Saya rasa hal itu wajar saja.
Bagi orang yang nggak biasa bercanda dengan kata-kata 'nyeleneh' kayak gitu, tentu akan menyinggung perasaannya. Apa lagi kalau nggak ada di suasana yang benar-benar bercanda. Ya dipikir aja itu efeknya gimana. Â
Ini juga sebagai pelajaran bagi saya pribadi. Poinnya adalah, kita jangan sembarangan mengucapkan kata kepada seseorang. Mau itu orang yang dikenal atau orang yang baru kenal. Karena kita nggak tahu bagaimana perasaan mereka saat itu, kalau kata-kata kita diterima, ya berarti kita masih untung, namun kalau kata-kata itu nggak diterima dan menyakiti hatinya, repot sudah. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H