Mohon tunggu...
Siti nurafiah
Siti nurafiah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Manajemen Peserta Didik Di Salah Satu Sekolah Dasar Kota Serang

30 November 2024   13:44 Diperbarui: 3 Desember 2024   18:47 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang

Pengelolaan sekolah yang baik adalah dengan membekali tenaga pendidik agar dapat mengelola manajemen peserta didik secara optimal. Penerapan manajemen peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pendidik dalam mengelola seluruh kemampuan serta minat dan bakat peserta didik di dalam kelas yang mencakup seperti : memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi kegiatan yang sesuai minat dan bakat yang disediakan sekolah dalam bentuk media, alat dan fasilitas. Manajemen pendidikan bagi lembaga pendidikan seperti vitamin bagi sekolah, karena manajemen merupakan salah satu aspek yang menentukan pencapaian penyelenggaraan pendidikan (Zahro:2014). Cabang fungsional dalam pengelolaan sekolah merupakan definisi manajemen peserta didik menurut pendapat Husaini Usman. Manajemen yaitu kegiatan yang melibatkan aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan sumber daya kelembagaan guna mencapai tujuan secara optimal. peserta didik merupakan setiap orang dalam keadaan sadar ataupun terpengaruh dari orang lain yang peduli terhadap dirinya agar mau menuntut ilmu untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai (Hermino,2016:9).

Manajemen pendidikan  merupakan kegiatan yang penting dalam pengelolaan pendidikan. sekarang ini pemerintah sudah membangun kesadaran pada dunia pendidikan akan pentingnya mengelola manajemen pendidikan, terutama manajemen peserta didik dengan berubahnya fokus perkembangan peserta didik yang tidak hanya pada pengetahuan peserta didik saja tetapi menuntun bagi peserta didik untuk mengeksplor diri dengan berbagai kegiatan kreatif secara mandiri dan terarah agar dapat menemukan minat dan bakat yang sesuai dengan peserta didiknya. terpenuhinya peserta didik adalah salah satu unsur yang penting bagi pelaksanaan pendidikan di sekolah. Peserta didik berperan sebagai pihak yang dibantu untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan merupakan bagian dari kepemimpinan.

Salah satu SD di Kota Serang dalam penerimaan peserta didiknya memastikan ketersediaan ruang kelas dan jumlah peserta didik yang akan diterima, namun tidak jarang permintaan masyarakat akan penambahan kuota peserta didik baru karena salah satu SD di Kota Serang bertempat di lingkungan perumahan, maka dari itu banyak permintaan penerimaan peserta didik baru dari lingkungan sekitar. Pada penerimaannya salah satu SD di Kota Serang  tidak memberikan tes khusus kepada calon peserta didik , hanya saja di wawancara agar mengetahui apakah peserta didik bisa diajak berkomunikasi sehingga dapat mengikuti pembelajaran yang berlangsung. Sekarang ini jumlah peserta didik di salah satu SD di Kota Serang berjumlah kurang lebih 500 orang. Dalam satu kelas berjumlah 32 peserta didik. Supaya peserta didik mendapatkan pembelajaran dengan maksimal sekolah membagi kelas menjadi dua sesi yaitu sesi pagi dan siang.

Memuaskan kebutuhan peserta didik dalam hal pengembangan diri sangat penting, maka dari itu pengelolaan layanan peserta didik harus ada di suatu sekolah seperti untuk melaksanakan administrasi kesiswaan suatu lembaga pendidikan atau sekolah. Manajemen kesiswaan yaitu layanan sentral atau inti yang memberikan penataan, kontrol dan pemeliharaan sistem kesiswaan baik di dalam maupun di luar kelas, seperti pendaftaran, orientasi dan pelayanan individual seperti minat, mengembangkan keterampilan, dan kebutuhan menuju pendewasaan di sekolah (Imron, 2012). Menurut Deniyati (2017) mengutarakan bahwa Manajemen peserta didik yang bermutu sangat penting bagi sekolah supaya peserta didik bisa tumbuh dan berkembang serta mengembangkan intelektual, mengembangkan potensi, mengembangkan emosional, mengembangkan sosial dan psikologis siswa.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SD di Kota Serang menggunakan metode penelitian kualitatif dan memilih menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data peneliti melakukan wawancara dengan memperoleh informasi dari narasumber. Data primer merupakan sumber data yang peneliti dapatkan langsung dari informan (Sugiyono 2018:456). Peneliti menggunakan instrumen penelitian seperti : pedoman wawancara dan recorder. Data pendukung penelitian ini diperoleh dari artikel, buku yang berkaitan dengan manajemen peserta didik serta data yang sesuai dengan pembahasan. Analisis data dilakukan dengan mengelompokan data dari hasil  wawancara. Sejalan dengan pendapat Moleong (2017:280-281) bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokan dan mengurutkan data ke dalam pola, himpunan dan pembagian sehingga bisa disimpulkan juga dirumuskan hipotesis yang sesuai data.

Pembahasan

Penerimaan Peserta Didik

  • Perencanaan Penerimaan Peserta Didik

Berdasarkan wawancara bersama kepala sekolah di salah satu SD di Kota Serang, beliau mengatakan bahwa pada rekrutmen tahun ajaran baru seharusnya hanya 2 kelas saja tetapi dengan permintaan masyarakat akhirnya menerima siswa lebih dari 2 kelas yaitu menjadi 3 kelas dengan jumlah siswa sekitar 100 orang. Dari 100 orang yang diterima itu akan dibuat menjadi 3 rombel kelas. Dengan ada kelas siang dan kelas pagi karena ruangan juga masih kurang.

Pelaksanaan rekruitmen peserta didik di SD : 1) rapat untuk mempersiapkan PPDB, 2) menentukan kepanitiaan, 3) kemudian pelaksanaan PPDB menunggu instruksi dari dinas,PPDB menunggu instruksi dari dinas, 4) jika sudah ada instruksi dari dinas, sekolah membuka pendaftaran 5) selanjutnya sekolah menentukan syarat untuk peserta didik diterima di SD yaitu usia diatas 6 tahun dan yang pas 7 tahun yang wajib diterima, 6) jika kuota siswa diterima sudah memenuhi, maka di tutup pendaftaran dan jika melebihi kuota diberikan pengumuman peserta didik yang diterima di salah satu SD di Kota Serang . Hal ini sejalan dengan penelitian Widya Astuti Permana (2020) bahwa prosedur penerimaan peserta didik baru yaitu : pembuatan panitia penerimaan peserta didik baru, melakukan rapat untuk penentuan peserta didik baru, dipasangnya pengumuman, kemudian pendaftara, selanjutnya tahap seleksi, selanjutnya menentukan peserta didik yang diterima, dan yang terakhir yaitu pendaftaran ulang.

Proses seleksi di salah satu SD di Kota1 yaitu harus memenuhi persyaratan di salah satu SD di Kota Serang yaitu usia saja persyaratan peserta didik yang diterima di salah satu SD di Kota Serang, diutamakan usia diatas 6 tahun dan 7 tahun yang wajib diterima, tidak ada tes untuk peserta didik. Untuk wawancara hanya untuk melakukan pendekatan saja kepada peserta didik agar guru tahu bagaimana karakteristik peserta didiknya. Tetapi untuk tes membaca tidak ada karena memang itu bisa diajarkan dan dibimbing oleh guru kelas 1. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang penerimaan peserta didik baru pada TK, SD, SMP, SMA dan SMK, telah diatur batas usia atau minimal usia calon siswa.

Pada pelaksanaan orientasi peserta didik yaitu peserta didik kelas 1 pertama-tama pengenalan lingkungan terlebih dahulu oleh guru kelasnya, seperti kelas 1 terletak dimana, kantin terletak dimana, toilet terletak dimana, kemudian dikenalkan ruang kepala sekolah, kantor guru, halaman sekolah, ruang uks, bukan hanya lingkungan saja peserta didik dikenalkan dengan ekstrakurikuler yang ada di salah satu SD di Kota tersebut seperti ekstrakurikuler futsal dan pramuka. Kemudian dikenalkan juga sopan santun yang ada di salah satu SD di Kota Serang seperti tidak membuang sampah sembarangan, jika bertemu kepala sekolah dan guru harus bersalaman, dan bertemu kakak kelas harus tersenyum. Orientasi di dalam kelas yaitu peserta didik dikenalkan cara menggunakan pensil dan pulpen, cara membaca huruf, cara menulis nama dan cara berhitung.

  • Pembinaan Peserta Didik

Cara salah satu SD di Kota Serang  dalam membina peserta didik salah satunya yaitu mengembangkan potensi-potensi yang terdapat pada peserta didiknya dengan cara bertanya dahulu kepada orang tua peserta didik terkait hobi anaknya, kesukaan anaknya karena pasti orang tua lebih tahu anak mereka tetapi jika tidak tahu maka guru akan memberikan tes seperti menggambar, olahraga, seni suara, dan lain-lain agar tahu peserta didik potensinya lebih ke akademik atau non akademik. Selain bertanya dan memberikan tes, peserta didik juga dalam mengembangkan potensi yang sesuai dengan kemampuan peserta didik dengan cara mengikuti ekstrakulikuler yang ada di sekolah. Di salah satu SD di Kota Serang  ada ekstrakurikuler yang harus diikuti peserta didik yaitu pramuka dan ada ekstrakurikuler pilihan yaitu futsal.

Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib karena untuk meningkatkan pendidikan karakter peserta didik. Di pramuka belajar bukan hanya di dalam kelas saja tetapi fleksibel yaitu dapat dilakukan dimana saja dan hal ini membuat peserta didik menjadi bersemangat untuk mengikuti pramuka. Dalam Pramuka peserta didik dilatih untuk displin dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sehingga peserta didik mempunyai karakter-karakter yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Untuk ekstrakurikuler pramuka yang wajib diikuti peserta didik dilaksanakan setiap hari jumat setelah Ashar sampai dengan pukul 17.00 WIB.

Untuk futsal karena menjadi ekstrakurikuler pilihan maka tidak wajib bagi peserta didik untuk mengikutinya tetapi yang mau-mau saja, yang mau mengembangkan bakat, minat dan potensinya di bidang olahraga terutama di futsal. Ekstrakurikuler futsal dilaksanakan satu minggu sekali dan untuk harinya tergantung guru yang mengajarkannya. Selain ekstrakurikuler dapat mengembangkan minat, bakat dan potensinya, di salah satu SD di Kota Serang juga terdapat kegiatan kurikuler yaitu pencak silat sebagai mulok yang harus diikuti peserta didik di sekolah tersebut. Di pencak silat ini peserta didik dapat melatih bela diri tradisional Indonesia di halaman sekolah dan untuk waktu juga menyesuaikan kebutuhan.

Proses Mutasi dan Promosi Peserta Didik serta Evaluasi Peserta Didik

Perpindahan dari satu kelas ke kelas berikutnya pada suatu sekolah yang umumnya disebut dengan kenaikan kelas merupakan pengertian dari mutasi intern. Pelaksanaan mutasi ini perlu memenuhi persyaratan yaitu salah satunya tuntas melaksanakan program pendidikan selama satu tahun akan naik kelas ke kelas selanjutnya.

Perpindahan peserta didik dari sekolah yang satu kepada sekolah lainnya disebut dengan mutasi eksternal. Salah satu SD di Kota Serang menerima peserta didik yang mutasi ekstern. Pelaksanaan mutasi ekstern yaitu adanya surat mutasi dari sekolah yang lama ke sekolah yang baru, jika sekolah baru menerima peserta didik mengurus data di sekolah lama baru dikembalikan lagi kepada sekolah baru dengan tanda bahwa peserta didik itu diterima di sekolah baru, lalu sama UPS dimutasikan NISN ke UPS salah satu SD di Kota karena NISN itu nomor induk siswa nasional atau digunakan di seluruh indonesia, maka tidak boleh hilang dan tidak berubah sampai ke perguruan tinggi, selanjutnya sekolah membagikan aturan yang berlaku pada sekolah baru supaya peserta didik bisa mentaatinya.

Pelaksanaan promosi peserta didik di salah satu SD di Kota Serang yaitu dengan cara jika peserta didik salah satu SD di Kota Serang mendapatkan kejuaraan dibuatkan spanduk dan sosial media.

Evaluasi Peserta Didik

Agar guru bisa mengetahui seberapa baik peserta didik memahami dan mengerti apa yang diajarkan, maka dilakukan evaluasi. kemudian untuk menilai keberhasilan peserta didik, guru dapat menilai kinerja peserta didik menggunakan tes yang bersifat diagnostik, formatif, dan sumatif supaya peserta didik lebih baik lagi untuk kedepannya.

Dengan melakukan evaluasi menggunakan tes-tes tersebut agar guru menyadari kelebihan serta kekurangan peserta didik dalam memahami dan mengerti mata pelajaran, contohnya ada peserta didik yang kesulitan belajar mata pelajaran matematika tetapi di mata pelajaran olahraga dia unggul.

Dalam evaluasi menggunakan tes ini salah satu SD di Kota melakukan remedial jika ada peserta didik yang belum memahami materi dengan baik serta pengayaan bagi peserta didik yang sudah memahami materi dengan baik. Remedial bertujuan untuk memberikan perubahan-perubahan yang lebih baik kepada peserta didik. Sedangkan pengayaan bertujuan untuk menambah pengetahuan peserta didik yang sudah mahir pada materi pembelajaran.

Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen Peserta Didik

Berikut faktor pendukung dalam melaksanakan manajemen peserta didik di sekolah yaitu :

  • Adanya kerja sama sekolah dengan komite sekolah;
  • Semua guru, staf kependidikan, kepala sekolah dan peserta didik berkolaborasi untuk menggapai tujuan yang ditetapkan;
  • Adanya kerja sama antara guru dengan POMG (persatuan orangtua murid dan guru);
  • Semua kegiatan yang ada di sekolah terprogram dengan baik dan jelas mulai dari perencanaan sampai penilaian (evaluasi).

Berikut faktor penghambat melaksanakan manajemen peserta didik yaitu :

  • Kurangnya sarana dan infrastruktur khususnya ruang kelas untuk peserta didik karena di salah satu SD di Kota hanya  ada 10 ruang kelas dengan masing-masing 1 kelas terdiri dari 2 rombel akibatnya untuk kelas rendah ada masuk pagi dan masuk siang;
  • Wali murid yang tidak sepaham dengan sekolah.

KESIMPULAN DAN SOLUSI

Kesimpulan

Simpulan dari hasil dan pembahasan di atas yaitu bahwa salah satu SD di Kota dalam melaksanakan manajemen peserta didik sudah berjalan dan tersusun dengan baik khususnya bagi peserta didik dari mulai masuk sekolah hingga lulus. Adapun kesimpulan khusus hasil penelitian ini adalah sekolah telah melaksanakan (1) Perencanaan peserta didik dengan baik dan tersusun seperti rekruitmen peserta didik hal pertama yang harus dilakukan sekolah yaitu rapat kemudian membuat panitia penerimaan peserta didik serta proses seleksi yang hanya usia saja yaitu usia diatas 6 tahun dan 7 tahun, pembinaan peserta didik yaitu dengan sekolah mengembangkan minat, bakat, dan potensi dibidang akademik maupun non akademik dan mewajibkan peserta didik mengikuti ekstrakurikuler, (2) Evaluasi peserta didik menggunakan tes yang bersifat diagnostik, formatif dan sumatif supaya peserta didik menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya, (3) Mutasi peserta didik dilaksanakan harus memenuhi persyaratan khusus dan promosi peserta didik dilakukan dengan cara membuatkan spanduk jika peserta didik memenangkan kejuaraan, (4) Faktor pendukung dalam melaksanakan manajemen peserta didik yaitu kerjasama guru dengan komite serta orangtua peserta didik. semua peserta didik, tenaga pendidik dan staf kependidikan berkolaborasi untuk menggapai tujuan yang ditetapkan, selain itu ada faktor penghambat dalam melaksanakan manajemen peserta didik yaitu kurangnya sarana dan infrastruktur serta wali murid yang tidak sepaham dengan sekolah.

Solusi

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat dituliskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) kepada pihak sekolah dalam mengembangkan potensi yang terdapat pada peserta didik bisa ditambahkan ekstrakurikuler yang dapat menunjang bakat dan minatnya khususnya di salah satu SD di Kota, 2) kepada pihak sekolah alangkah baiknya menyediakan sarana dan prasarana khususnya ruang kelas yang cukup untuk peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA 

Auwzid dan Karwanto. (2014). Manajemen Peserta Didik di SMP Baitussalam Surabaya.Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4

Deniyati, N. (2017),. Manajemen Rekrutmen Peserta Didik. Jurnal Isema: Islamic Educational Management, 2(2),. 33--39.

Dini Oktaria. (2014). Manajemen Peserta Didik di SMK Tri Dhrama Kosgoro 2 Padang. Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol. 2 No. 1

Gilang Cahyo N. T. (2015). Manajemen Pembinaan Peserta Didik Pada Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi Smp Negeri 232 Jakarta. Jurnal Inprovement, Edisi 3

Hermino, Agustino. (2014). Kepemimpinan Pendidikan Diera Globalisasi. Yogyakarta.: Pustaka Pelajar.

Husaini, Usman. (2013). Manajemen: .Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Imron,.A .(2012). Kebijakan Pendidikan di Indonesia Proses Produk dan Masa Depannya. Bumi Aksara.

Irawan, Bambang & Berlian Zainal. (2020). Implementasi Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah di Palembang. Studi Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 2 No. 2

Jahari, Jaja, dkk. (2018). Manajemen Peserta Didik. Jurnal Islamic Education Manajemen, Vol. 3 No. 2.

Moleong. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung .PT Remaja R.

Permana, A, Widya. (2020). Manajemen Rekrutmen Peserta Didik Dalam Meningkatkan Mulu Lulusan. Jurnal Islamic Education Manajemen, Vol. 5 No. 1.

Rifa'i, Muhammad. (2018). Manajemen Peserta Didik. Medan : CV. Widya Puspita Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. Cet.1. Indonesia.

Zahroh, A. (2014). Manajemen Sekolah Unggulan: Strategi Pengembangan Kapasitas Sekolah Menuju Pendidikan Bermutu. Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam.. 2, 2 .(Nov. 2014), 147-162.

Firdaus, M.Pd

Dosen PGSD Untirta

 Siti Nurafiah

Mahasiswa PGSD Untirta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun