Mohon tunggu...
Nuraeni
Nuraeni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Scroll tiktok

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran lingkungan dan budaya dalam perkembangan sosial emosional

19 Januari 2025   07:24 Diperbarui: 19 Januari 2025   07:24 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tekanan Teman Sebaya: Kelompok teman sebaya dapat memengaruhi perilaku sosial seseorang, baik dalam aspek positif maupun negatif. Hubungan positif dengan teman sebaya mendorong keterampilan sosial yang baik, sementara tekanan negatif dapat menimbulkan stres.

3. Lingkungan Komunitas dan Sosial

Komunitas tempat individu tinggal juga berperan dalam pembentukan norma dan perilaku sosial. Lingkungan yang mendukung, seperti komunitas yang ramah dan inklusif, membantu individu mengembangkan rasa empati dan solidaritas.

Budaya sebagai Panduan Sosial-Emosional

Budaya adalah sistem nilai, norma, tradisi, dan kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya tidak hanya memengaruhi cara individu memahami dunia, tetapi juga menentukan standar perilaku yang diterima dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa aspek budaya yang memengaruhi perkembangan sosial-emosional:

1. Norma dan Nilai Budaya

Budaya menentukan apa yang dianggap pantas atau tidak pantas dalam perilaku sosial. Misalnya, di budaya kolektivis seperti Indonesia, kerjasama dan rasa kebersamaan sangat dihargai, sehingga individu didorong untuk menempatkan kepentingan kelompok di atas kepentingan pribadi. Sebaliknya, budaya individualis cenderung menekankan kemandirian dan pencapaian pribadi.

Pengaruh pada Emosi: Norma budaya juga memengaruhi cara individu mengekspresikan emosi. Beberapa budaya mengajarkan untuk menahan emosi negatif, sementara budaya lain mendorong ekspresi emosi yang lebih bebas.

2. Tradisi dan Ritual

Tradisi dan ritual dalam budaya membantu individu memahami identitas mereka dalam konteks sosial. Misalnya, perayaan adat, upacara keagamaan, atau kegiatan gotong royong menciptakan rasa keterhubungan dan solidaritas yang penting bagi perkembangan sosial-emosional.

3. Bahasa dan Komunikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun