Mohon tunggu...
Nur Adi Prasetyo
Nur Adi Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kreator Digital

Mahasiswa di jurusan Teknologi Informasi yang penuh antusiasme, bermotivasi tinggi, memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan senang menghadapi tantangan baru.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Minat Generasi Muda terhadap Koperasi dengan Meningkatkan Kesadaran dan Relevansi Bisnis

20 Januari 2024   01:51 Diperbarui: 20 Januari 2024   02:20 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Membangun Minat Generasi Muda terhadap Koperasi: Strategi Meningkatkan Kesadaran dan Relevansi Bisnis

Tingkat kemakmuran suatu negara dapat diukur melalui pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi. Kesejahteraan ekonomi dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi negara tersebut, di mana pelaku ekonomi, termasuk perusahaan besar dan rumah tangga seperti UMKM, memainkan peran kunci dalam memajukan perekonomian masyarakat. Salah satu lembaga ekonomi yang memiliki peluang usaha yang besar, terutama dalam hal menangani kepentingan ekonomi masyarakat, adalah koperasi.

Sejarah Koperasi

Koperasi adalah sebuah badan usaha yang beranggotakan sekumpulan orang yang kegiatannya berlandaskan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang berasas kekeluargaan. Secara bahasa, kata koperasi diserap dari bahasa inggris, yakni cooperation, yang artinya kerja sama.

Sejarah koperasi di dunia dimulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19, sebagai reaksi terhadap revolusi industri yang gagal mewujudkan semboyan Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan). Di Indonesia, koperasi mulai diperkenalkan oleh seorang Pamong Praja Patih R. Aria Wiria Atmaja pada tahun 1896.

Proses awal pendirian koperasi di Indonesia diwarnai oleh berbagai tantangan. Puncaknya, pada tanggal 12 Juli 1947, gerakan koperasi di Indonesia menggelar Kongres Koperasi pertama di Tasikmalaya. Pada acara tersebut, ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia, menandai peringatan penting dalam sejarah perkembangan koperasi di negara ini.

Tujuan Koperasi adalah untuk menyejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Koperasi juga bertujuan untuk meningkatkan kemandirian, keterampilan, dan solidaritas anggotanya dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial.

Pandangan Generasi Muda Terhadap Koperasi

Di Indonesia, koperasi telah dianggap sebagai pilar penting perekonomian, namun dalam kenyataannya, mereka sering mengalami kesulitan untuk bertahan dan berkembang. Pada bulan Juli 2022, tercatat bahwa Indonesia memiliki sekitar 236 ribu koperasi dengan anggota mencapai sekitar 26,96 juta orang, dan nilai volume usaha mencapai Rp163,45 triliun. Meskipun jumlah koperasi di Indonesia diklaim sebagai yang terbesar di dunia, kontribusi mereka pada tahun 2019 hanya mencapai 5,1%. Angka ini masih jauh di bawah sejumlah negara, seperti Singapura dengan kontribusi 10%, Thailand 7%, Prancis 18%, dan Selandia Baru 20%.

Dalam sejarah perkembangan koperasi di Indonesia, Pemerintah melalui Dinas Koperasi telah secara aktif berupaya mengembangkan koperasi sebagai bagian dari strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun demikian, jumlah koperasi yang sukses masih sangat rendah jika dibandingkan dengan koperasi yang menghadapi kesulitan dalam berkembang dan akhirnya menjadi tidak aktif. Keadaan ini disebabkan oleh kurangnya partisipasi anak muda dalam kegiatan koperasi, yang mungkin disebabkan oleh persepsi bahwa koperasi dianggap sebagai konsep usang yang ketinggalan zaman.

Menurut penelitian dari jurnal ilmiah bidang akuntansi dan keuangan yang dilakukan oleh IPB, hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 41,9% dari generasi milenial menunjukkan ketidakminatan untuk bergabung dengan koperasi. Generasi muda cenderung lebih tertarik untuk mendirikan bisnis sendiri yang dianggap lebih menguntungkan dan memiliki daya saing yang kuat, seperti bisnis Startup seperti Shopee, Bukalapak, Tokopedia, atau platform lainnya seperti TikTok Shop.

Minat Generasi Muda Dalam Koperasi

Minat adalah salah satu faktor yang memotivasi seseorang untuk terlibat dalam suatu aktivitas, didasarkan pada ketertarikan terhadap suatu hal, kegiatan, atau bidang tertentu. Dengan kata lain, minat individu memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk keinginan atau minat seseorang untuk tertarik terlibat dalam koperasi. Untuk meningkatkan tingkat partisipasi dalam koperasi, diperlukan upaya untuk memahami dan menanggapi minat individu.

Sebagai generasi yang yang mengalami kemajuan teknologi dengan cepat dan memiliki keterikatan yang tinggi terhadap media dan teknologi digital, generasi Milenial dan gen Z cenderung menunjukkan kreativitas, tingkat informasi yang tinggi, dan produktivitas yang lebih besar. Oleh karena itu, mereka cenderung melihat koperasi sebagai suatu konsep yang ketinggalan zaman, dan ini berdampak kepada minat mereka untuk bergabung dalam koperasi menjadi rendah karena persepsi bahwa koperasi tidak sejalan dengan kecanggihan dan dinamika zaman yang mereka alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun