Selain dikelilingi pohon besar, makam ini juga terletak di samping bekas rel yang menuju stasiun ambarawa. Tentunya kondisi ini menjadi kesan tersendiri bagi peziarah.
Yang lebih aneh adalah kondisi makam beliau yang masih di dalam bangunan rumah kayu yang menurut kami sangat sederhana dan masih tanah tanpai lantai, walau sudah di bangun pendopo dan di kelilingi pagar tembok,bahkan konon di dalam makam yang ruangan nya cukup sempit itu ketika di pasang lampu dalam hitungan hari akan mati lagi.
Mbah kasir juga menambahkan orang yang menyumbang dana untuk pembuatan pagar pun meninggal dengan cepat, juga salah satu panitia pembangunan pendopo terjangkit sakit lumpuh yang lama dan akhirnya pun meninggal.
Mungkin begitulah sosok Nyai mursiyah, walaupun beliau termasuk bangsawan, namun lebih suka kesederhanaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H