3. Warga sekolah sebagai role model/ teladan bagi peserta didik dalam menanamkan budaya positif.
4. Seluruh warga sekolah berkolaborasi, bergotong royong dan bergerak bersinergis dalam menciptakan serta membiasakan budaya positif di sekolah
1.3 Hasil Aksi Nyata
Adapun hasil dari tindakan aksi nyata yang sudah dilakukan adalah :
- Terbentuknya keyakinan kelas yang dibuat dan disepakati oleh peserta didik bersama walikelas.
- Menguatnya karakter peduli terhadap teman yang membutuhkan dukungan belajar.Hal ini ditunjukkan dengan menjadi tutor sebaya bagi temannya yang remedial.
- Menguatnya karakter bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan baik tugas mata pelajaran maupun yang berkaitan dengan kerapian dan kebersihan kelas.
- Menguatnya karakter gotong royong.
- Menguatnya karakter disiplin waktu yang ditunjukkan dengan tidak adanya catatan terlambat masuk sekolah, disiplin dalam memakai masker dan disiplin dalam memakai seragam sesuai hari.
- Menguatnya karakter toleransi yang ditunjukkan dengan saling menghormati dan menghargai teman yang berbeda agama, suku, ciri fisik dan gender.
- Tumbuhnya karakter berdaya nalar kritis yang ditunjukkan dengan meningkatnya dari minggu ke minggu siswa yang aktif bertanya, menjawab, berpendapat/berargumen.
- Adanya Poster Keyakinan kelas yang dipajang dikelas.
- Peserta didik sudah menunjukkan 5S.
- Peserta didik sudah menunjukkan menguatnya karakter positif seperti religius, peduli, disiplin, toleransi, gotong royong dan  bertanggungjawab pada proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran.
1.4. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan
Pembelajaran yang didapatkan dari pelaksanaan tindakan aksi nyata dalam membangun budaya positif ini adalah:
- Pentingnya membuat keyakinan kelas untuk menumbuhkan motivasi internal pada diri peserta didik.
- Adanya dukungan dari dari berbagai pihak terkait, sarana dan prasarana yang memadai sangat berkontribusi dalam usaha membangun disiplin positif.
- Layanan restitusi dalam menyelesaikan permasalahan memfokuskan peserta didik untuk belajar dari kesalahan, menuntun untuk melihat ke dalam diri, memperbaiki hubungan, fokus pada karakter dan solusi.
- Untuk menerapkan displin restitusi, seorang guru harus mampu memposisikan diri sebagai manajer agar dapat membimbing siswa sehingga siswa mampu mengevaluasi diri bagaimana menjadi diri sendiri yang lebih baik.
1.5 Â Rencana Perbaikan untuk Pelaksanaan di Masa Mendatang
a.Seluruh kelas membuat kesepakatan  pada awal semester
b.Kesepakatan kelas yang sudah dibuat, ditempel pada ruang belajar
 anak dan ruang kelas
c.Seluruh warga sekolah konsisten dan berkomitmen terhadap