Mohon tunggu...
NUR HIDAYAH
NUR HIDAYAH Mohon Tunggu... Guru - GURU

Mengajar, masak, belajar agama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Pendidikan Tiga Tahunan untuk Menjaga Lingkungan Masyarakat Cinta Lingkungan

24 Januari 2023   21:54 Diperbarui: 24 Januari 2023   21:56 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tema : Pendidikan

             Di era revolusi industri 4.0, lingkungan dan permasalahannya menjadi permasalahan besar bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia. Permasalahan seperti sampah, banjir, pencemaran sungai, pemanasan global, pencemaran udara, rusaknya ekosistem laut dan kerusakan hutan selalu menjadi trending topic permasalahan lingkungan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang paling mendominasi adalah faktor kesadaran manusia. Manusia adalah subjek utama dalam perkembangan berbagai bidang baik industri dan diberbagai bidang yang lain, hal ini jika tidak diiringi dengan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan akan menimbulkan permasalahan lingkungan yang diakibatkan dari perkembangan dunia semakin maju.

Faktanya sekarang ini permasalahan lingkungan sekarang ini sangat mengkhawatirkan. Air sungai mengalami pencemaran dan rusak disebabkan oleh eksploitasi air oleh manusia, limbah rumah tangga dan kegiatan industri. Selain itu penangan air limbah yang masih rendah.  Masalah  sampah tidak dimanfaatkan maka akan langsung dibuang di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) dan meninmbulkan konflik sosial. Contoh permasalahan yang terjadi adalah Pencemaran Lingkungan dan penolakan masyarakat terhadap TPA 

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, terutama pasal 65 ayat 2 bahwa salah satu hak masyarakat adalah mendapatkan pendidikan lingkungan hidup. Hal ini telah diterapkan oleh pemerintah salah satunya dengan mewujudkan program Adiwiyata untuk sekolah dasar hingga menengah. Program Adiwiyata adalah program yang komprehensif melibatkan semua stakeholders baik di sekolah dan masyarakat untuk membantu meningkatkan kepedulian lingkungan, khususnya para siswa. Menurut Permen Adiwiyata Nomor 5 Tahun 2013 tujuan program yang hendak dicapai dijabarkan dalam empat komponen utama, yaitu: 

aspek kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan; aspek kurikulum sekolah berbasis lingkungan

 aspek kegiatan sekolah berbasis partisipatif

aspek pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan.

Komponen  diatas merupakan kewenangan dan kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedangkan dan  merupakan kewenangan dan kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup.

Program Adiwiyata adalah usaha pemerintah yang  optimal. Contohnya adalah program Adiwiyata dilaksanakan di sekolah. Akan tetapi beberapa siswa masih belum paham mengenai konsep sekolah berwawasan lingkungan, beberapa diantaranya masih tidak peduli dengan kondisi lingkungan, kurangnya peran serta masyarakat, dan kurangnya antusias penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup di kalangan guru dan karyawan sekolah. Selain itu penerapan Adiwiyata tidak berjalan dengan baik disebabkan kurangnya komunikasi antara pihak sekolah dan penganggung jawab program, sumber daya manusia yang masih rendah, dan sumber dana yang belum cukup untuk melaksanakan program Adiwiyata.

Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan, diperlukan sebuah strategi baru untuk membantu menyelesaikan permasalahan lingkungan. Strategi baru tersebut adalah dengan merubah kebiasaan masyarakat sejak dini dalam mengenal dan menjaga lingkungan melalui pendidikan dari tingkat dasar hingga tingkat menengah atas. Pemberian pendidikan oleh pemerintah yang telah diwujudkan pada program Adiwiyata belum optimal. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak membahas permasalahan lingkungan secara detail dan tidak menjadikan pembelajaran tentang lingkungan sebagai mata pelajaran wajib yang harus di pelajari. Pelajaran tentang lingkungan hanya disisipkan pada mata pelajaran tertentu seperti pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial maupun pada pelajaran Agama. Dengan melihat fakta lingkungan yang ada sekarang, ilmu tentang menjaga lingkungan menjadi urgensi tersendiri untuk dipelajari dan dibiasakan.

Pembiasaan Menjaga Lingkungan bisa melalui beberapa tahap

Tahap awal (Kelas 1-3))

Tahap ini adalah tahap awal dimana peserta didik dikenalkan dan ditekankan untuk memiliki kebiasaan menjaga lingkungan yang konkrit seperti membuang sampah pada tempatnya, berkebun di taman sekolah dan bernyanyi lagu-lagu tentang lingkungan. Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diberikan challenge untuk selalu membuang sampah pada tempatnya. Apabila dapat melaksanakan mendapatkan nilai maupun reward. Tujuannya adalah peserta didik mampu memiliki kebiasaan menjaga lingkungan secara sederhana sejak dini sehingga kebiasaan yang telah dilakukan dapat tertanam pada diri peserta didik.

  • Tahap 2 (Kelas 4-6 SD)

Pada tahap ini peserta didik diberikan pengetahuan tentang lingkungan dan permasalahan apabila tidak menjaga lingkungan. Pemberian materi tentang lingkungan dan permasalahannya dapat dilakukan dengan metode ceramah oleh tenaga pendidik. Selain melalui metode ceramah, peserta diajak studi lapangan maupun studi literatur untuk mengenal dan menggali informasi tentang komponen abiotik dan biotik. Peserta didik menulis laporan dari informasi yang didapat dari studi tersebut secara kelompok. Selain ditulis dalam laporan, peserta didik juga dapat membuat majalah dinding (mading) yang hasilnya dipresentasikan/dilaporkan didepan tenaga pendidik dan teman- temannya agar informasi yang diperoleh setiap kelompok lebih merata. Tujuannya adalah peserta didik mendapatkan pengetahuan tingkat dasar tentang lingkungan disekitarnya dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi permasalahan lingkungan.

  • Tahap 3 (Kelas 1-3 SMP)

Tahap 3 merupakan tahap untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan bahaya bahan-bahan yang sulit terurai. Peserta didik diajak untuk mengenal dan melakukan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Peserta didik diajak untuk studi lapangan di industri rumahan yang mengimplementasikan program 3R. Goal terakhir peserta didik mampu membuat barang bekas menjadi barang yang memiliki nilai guna dan dapat dijual kembali. Tujuannya adalah peserta didik dapat memahami pentingnya program 3R dan mampu mengamalkan program 3R untuk kehidupannya sehari-hari sehingga dapat menekan jumlah sampah yang tidak dapat diuraikan.

  • Tahap 4 (Kelas 1-3 SMA)

Tahap 4 merupakan tahap dimana peserta didik harus mampu mengimplementasikan ilmu lingkungan yang telah didapat dengan membuat program kerja yang berkenaan dengan pengelolaan lingkungan seperti pembuatan bank sampah, penanaman pohon di daerah yang gundul maupun pengelolaan limbah rumah tangga. Peserta didik dibagi menjadi kelompok besar yang terstruktur serta dibimbing oleh tenaga pendidik. Tujuannya adalah peserta didik diharapkan dapat memahami dan mengetahui bagaimana cara menjaga lingkungan serta urgensi dalam menjaga lingkungan sebelum peserta didik terjun kedalam masyarakat.

Pemahaman masyarkat Indonesia saat ini mengenai lingkungan masih sangat minim. Hal ini dikarenakan tidak adanya pembelajaran tentang lingkungan secara detail dan mendalam pada pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan sarana tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahamaan masyarakat serta mendidik kebiasaan menjaga lingkungan sejak dini. Oleh karena itu gagasan mengenai program ini menjadi salah satu solusi yang dapat membantu Indonesia untuk mewujudkan masyarakat cintaLingkungan.

BIODATA PENULIS 

Nama               : Nur Hidayah,S.Pd (Guru Sekolas Dasar Ma'arif Ponorogo)

Alamat            : Jalan Anjasmoro Nomor 23 Bangunsari Ponorogo Jawa Timur 

Email              : nurhidayah372@.guru.sd.belajar.id

_______________________________________________________________________________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun