Pada suatu malam, lima orang pemuda tengah duduk duduk santai sembari ngobrol dan mengopi. Lima orang pemuda ini duduk dibangku belakang rumah yang bertepatan di dekat kolam ikan yang mereka miliki bersama.Â
Sebut saja lima pemuda ini bernama : Ibnu, dwi, genu, maul dan wicak.Â
Seperti biasa ,setiap malam pemuda pemuda ini saling menengok kolam ikan untuk mengecek kondisi perkembangan bisnisnya dan jaga malam untuk mengantisipasi adanya pencurian.Â
Kebetulan pada malam sabtu, kelima pemuda ini kumpul bersama. Diambilah kartu remi, minum kopi dan rokok. Sambil mengobrol santai. Satu jam dua jam aman kondisinya.
Tiba tiba sampai pada jam 11.30 kurang lebih, salah satu dari pemuda itu yang bernama wicak  menengok ke sisi kananya, dan tiba tiba dia bergumam "astaghfirulloh, apa itu". Sontak ibnu, dwi, maul dan genu menengok, Â
Genu berkata :"apa sih cak,ngagetin aja"
Ibnu, maul, dan dwi :"iya ,kamu tuh liat apaan si"Â
Wicak : "asli, aku tadi liat seperti cahaya merah kencang banget terbangnya"
Dwi :"mirip bola api?"
Wicak :"i,iya beneran itu"
Dwi :"kemana arahnya!!, Yuk ges kita kejar"
Mereka berlima bergegas akan mengejar, tiba tiba bola api itu datang lagi dengan cepatnya menabrak gerobak yang tersender di samping gang rumah, diliat nya oleh lima pemuda itu,Â
Maul :"itu itu, kemana itu lari"
Genu :"weh weh, sudah jangan dikerjar"
Wicak :"itu hinggap di pohon rumah mbok rondo"
Dwi :"oh iya itu, kita segera lari ,menjauh"
Akhirnya lima pemuda itu bubar dan pergi meninggalkan kolam ikan, mereka kembali ke rumah masing masing.
Tiba tiba ke esokan harinya, sekitar pukul 06.00 terdengar suaraa siaran orang meninggal. Dan ternyata yang meninggal adalah mbok rondo. Seketika pemuda itu takjiah dan kembali berceritaÂ
Wicak :"semalem, itu bola api hinggapnya di pohon rambutan mbok rondo, dan sekarang mbok rondo meninggal''
Dwi :"berati itu pertanda,masa iya si"
Maul :" ya lagi nasibnya hinggap disitu,ga ada sangkut pautnya ma meninggalnya orang."
Dwi : "lah buktinya ada kabar orang meninggal"
Genu : "ya bisa jadi pertanda, tapi kan kita ga ada yang tahu"
Ibnu :"iya bener, ya udah sekarang doakan saja buat almarhum mbok rondo semoga husnul khotimah dan ga ada lagi kejadian kejadian kaya semalam"
Maul : iya bener, ya udah aku pulang dulu ke rumah.
Genu, ibnu, dwi dan wicak pun langsung ikut pulang kembali ke rumah.Â
Sekian, cerita dari lima pemuda bisnis kolam ian. Cerita ini diambil dari kisah nyata mereka ditahun 2017 silam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H