Mohon tunggu...
Nur Achmad Haiqal
Nur Achmad Haiqal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pengangguran

"Satisfy your soul, not the society"

Selanjutnya

Tutup

Money

Brand, Branding dan Benak Konsumen

26 Februari 2022   05:59 Diperbarui: 26 Februari 2022   06:14 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak sekali pertanyaan-pertanyaan membingungkan terkait dengan dunia Bisnis yang juga bersinggungan dengan dunia Kreatif, apalagi kalau bukan masalah Brand. Pertanyaan seperti, perbedaan brand dengan branding?sebenarnya tujuan branding itu apa?Terus gimana dong cara menjadikan sebuah brand menjadi kuat sehingga tidak mudah dilupakan oleh konsumen?lantas apa saja nih yang mempengaruhi sebuah brand dapat dengan mudah dikenal oleh konsumen? Bahkan pertanyaan tentang masa hidup brand juga dipertanyakan! pertanyaan tersebut juga disambung dengan Bagaimana cara menghidupkan brand yang semakin redup di mata konsumen? Dan Tentunya penjelasan yang paling wajib ditanyakan adalah terkait brand apa sih yang sukses di pasaran. Saya yakin pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul dari kalangan pegiat UMKM yang sedang struggle nih dengan pengeluaran akan proses Branding yang akan dijalankan di usahanya dan yang paling mencari jawaban akan pertanyaan tersebut datang dari rekan mahasiswa yang diberikan tugas menjawab untuk mata kuliah tertentu. Tidak berlama-lama mari kita jawab satu persatu pertanyaan diatas secara sederhana, padat, jelas. 

Perbedaan Brand dan Branding

banyak sekali perbedaan yang mendasari keduanya, baik brand maupun branding. Bahkan dalam pelaksanaannya maupun teknisnya, brand dan branding berbeda 180 derajat.

Brand secara arti bermakna Sebuah identitas. Sedangkan menurut pakar branding Subiakto secara sederhana, Brand adalah perpaduan nama ditambah makna maka menjadi sebuah brand. Namun jika merek sebuah produk barang, jasa maupun personal telah menemukan sebuah identitas brand maka harus ada kelanjutan untuk memberitahu masyarakat mengenai brand yang telah dibuat, untuk itu proses memberi awareness terhadap suatu brand tersebut dinamakan branding. Branding adalah tindakan tindakan yang dilakukan secara terus menerus dan konsisten dengan tujuan memberi tahu dan menanamkan brand dibenak para konsumen.

Tujuan Melakukan Branding

Branding memiliki tujuan untuk menanamkan dan membentuk persepsi dibenak konsumen. Ketika tujuan branding tercapai maka dampak yang dihasilkan begitu besar. Salah satunya adalah rasa percaya dan berujung suka terhadap brand. Rasa tersebut akan dengan sendirinya membuat suatu brand dapat dengan mudah menarik masyarakat untuk menjadi konsumen dan ketika sudah menjadi konsumen dan merasa puas maka selanjutnya akan menjadi pelanggan, dan level selanjutnya tentu akan menjadi loyal sehingga dengan sendirinya keloyalan mereka akan membuat sebuah brand mendapat promosi secara organik. Alur tersebut akan terus berlanjut seiring waktu berjalan akan membuat brand sustuinable dan berdampak besar terhadap citra brand dan pada akhirnya menjadi penguasa pasar.

Cara Menjadikan Brand Kuat di Benak Konsumen

Ketika seseorang memiliki sebuah merek yang masih baru tentu dalam segi kekuatan brand masih sangat lemah. Perlu sebuah branding yang konsisten untuk membangun kepercayaan kepada konsumen dan memperkuat persepsi brand dibenak konsumen. Banyak cara tentunya dalam melakukan kegiatan branding untuk tujuan memperkuat sebuah brand. Bahkan dapat dikatakan tidak ada standart tertentu dalam mengatur cara-cara branding. Setiap merek dapat dibranding dengan cara apapun asal bertujuan untuk membentuk dan menanamkan persepsi dibenak masyarakat. Dapat melalui iklan, film, sosial media, media digital, billboard atau media lainnya. Bahkan dapat di mix medium dalam melakukan branding. Seperti contoh branding Merek Prepp Studio yakni produk fashion. Cara branding mereka sangat unik dan kreatif yakni dengan media baliho berisi foto Arief Muhammad yang ditampilkannya dengan kalimat “Siap menjadi nomor 1”.

  • Dengan baliho besar di sudut jalan besar, semua orang kaget dan penasaran, apakah influencer semenarik arif muhammad mau masuk politik dan bursa pencalonan presiden? (karena saat itu isu kandidat pilpres 2024 menjadi perhatian media)

  • Setelah menarik rasa penasaran dan atensi masyarakat melalui baliho, selanjutnya Arief muhammad menggunakan medium sosial media yakni instagram dengan Membuat konten didalamnya dengan dilatari karena ketertarikan masyarakat sebelumnya.
    chat-621952428700640ba3438042.png
    chat-621952428700640ba3438042.png
  • Dan berikut konten-konten selanjutnya pun dibuat agar menarik atensi dengan rasa penasaran yang dibuat dan masyarakat pun ditarik menuju konten pamungkas yang bener dahsyat dengan sajian plot twist yakni konten justru berisi caption yang mirip dengan calon politikus kampanye namun diakhiri dengan Memberi informasi yang dibutuhkan dan sekaligus berisi branding diri dan merek. Dapat dikatakan Arif Muhammad “menunggangi” momen dan isu terhangat dalam melakukan branding dan cara tersebut benar benar diluar kebiasaan merek dalam melakukan branding.
    armuh-6219528a87006468452c9787.png
    armuh-6219528a87006468452c9787.png
    s-621952ba870064610e213ec2.jpg
    s-621952ba870064610e213ec2.jpg

Cara Agar Brand Dapat Dengan Mudah Dikenal oleh Konsumen

Dalam membuat sebuah merek tentu agar merek dapat mudah dikenali dan memudahkan dalam membangun sebuah brand maka perlu strategi dan teknik yang dapat mudah diingat oleh konsumen mauun masyarakat luas. cara tersebut meliputi Nama, Design dan Deferesiasi Produk.

  • Mengenai nama, tentu ada beberapa teknis yang harus diperhatikan yakni, menyesuaikan nama produk dengan target pasar yang telah ditentukan, menghindari penggunaan nama yang rumit dan cenderung susah dilafalkan, menentukan nama yang mudah diucap serta unik dan beda dengan kompetitor.  
  • Selain mengenai nama tentu hal lain adalah desain. Perlu kolaborasi dengan desainer dalam merancang konsep desain produk yang sesuai dengan pasar sehingga masyarakat atau konsumen dapat dengan mudah menerima, meski begitu bukan berarti desain bersifat “pasaran” justru desain harus berbeda dan menunjukkan identitas brand namun tetap mudah untuk diterima dibenak dan persepsi masyarakat maupun konsumen. 
  • Terakhir yakni faktor diferensiasi produk, berkaitan dengan produk secara kualitas maupun inovasi yang dihadirkan sejalan waktu berjalan. Dengan deferensiasi produk maka sebuah brand akan memproduksi produk yang tidak itu-itu saja. Perubahan karakter produk akan dilakukan karena tuntutan adaptasi dan perubahan, dan sebuah brand akan terus melahirkan dan menciptakan karakter baru maupun inovasi yang akan menjadi faktor pembeda dari produk kompetitor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun