Mohon tunggu...
Nur Wulan Wiyandani
Nur Wulan Wiyandani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa semester 4 Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Strategi -Aplikasi Analisis SWOT

26 Juni 2024   20:08 Diperbarui: 26 Juni 2024   20:20 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Munculnya berbagai bidang usaha menimbulkan persiangan, baik dalam bidang usaha manufaktur maupun jasa atau sejenisnya. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk dapat menciptakan keunggulan bersaing. Selain itu, perusahaan harus dapat menerapkan suatu strategi yang tepat agar terjadinya persaingan tersebut dapat di minimalisir. Hal ini perlu dilakukan dengan tujuan agar dapat mengungguli perusahaan pesaing, sehingga perusahaan dapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan. Sebuah perusahaan harus dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan, ancaman. Agar mengetahui, memahami, serta menerapkan suatu strategi yang baik. Analsis SWOT ini penting sebagai bagian untuk perumusan manajemen strategi yang akan dijalankan perusahaan agar dapat siap bersaing dan tidak dipandang sebelah mata oleh perusahaan lain.

SWOT adalah alat analisis yang digunakan untuk membantu pemilihan strategi organisasi/perusahaan agar bisa unggul dalam persaingan. SWOT terdiri dari empat kata yang tercakup dalam dua lingkungan, yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan. Yang termasuk dalam lingkungan internal adalah kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Yang termasuk dalam lingkungan eksternal adalah peluang/kesempatan (opportunity) dan tantangan (threat). Kekuatan dan kelemahan merupakan bagian dari faktor internal karena dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan. Sebaliknya, peluang dan tantangan merupakan faktor eksternal perusahaan, karena tidak dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan.

SWOT sebagai alat analisis dapat membantu perolehan strategi yang tepat bagi perusahaan agar bisa mencapai competitive advantage. Untuk mencapai pilihan dan putusan strategic maka melalui analisis SWOT, langkah pertama yang harus dilakukan adalah pembuatan matriks analisis SWOT agar dapat membantu penentuan bobot untuk pada gilirannya melalui langkah-langkah berikutnya dianalisis dan pemutusan strategi yang tepat harus dipilih dalam rangka pencapaian keunggulan bersaing.

Pada matriks SWOT terdapat faktor strategik, bobot, reting, dan skor. Kalau diperhatikan sebenarnya secara implisis terdapat kolom tingkat signifikansi, namun tidak diperlihatkan karena hanya merupakan kolom bantuan untuk menentukan pembobotan. Sebab, dalam laporan tingkat signifikansi tidak perlu dimasukkan dalam matriks, karena hanya merupakan kolom bantuan. Yang harus diperlihatkan dalam laporan adalah kolom faktor strategik, kolom bobot, kolom reting, dan kolom skor. Kolom bantuan yang terbaca secara implisit (kolom bantuan/tingkat signifikansi) membantu untuk menentukan pembobotan, karena menentukan pembobotan tidak selalu memiliki nilai yang sama. Oleh sebab itu perlu menghindari kerumitan dalam perhitungan, maka perlu melakukan kolom bantuan.

Faktor-faktor strategis pada kolom pertama adalah faktor-faktor yang hanya dapat dianalisis. Bobot pada kolom kedua adalah tingkat signifikansi atas faktor-faktor strategis yang dianalisis. Pada kolom reting, merujuk pada nilai saat melakukan penilaian; jika kondisi tidak sesuai harapan maka retingnya rendah. Kolom skor menjelaskan hasil perkalian antara bobot dan reting. Untuk penilaian bobot; total bobot harus satu atau seratus persen (100%). Kita bisa menggunakan satuan atau persen. Total bobot tidak bisa kurang atau lebih dari satu atau seratus persen.

Perihal penentuan tingkat signifikansi, sifatnya relatif. Selanjutnya, perihal perhitungan bobot dilakukan dengan cara poin atau skor pada tingkat signifikansi faktor strategis dibagi jumlah keseluruhan tingkat signifikansi faktor strategis dibagi jumlah keseluruhan tingkat signifikansi faktor strategis dimana bobot untuk faktor strategis rasa = 3 dibagi 14 menghasilkan bobot = 0,21. Demikian, seterusnya untuk penentuan bobot pada masing-masing faktor strategis. Nilai total bobot adalah 100 atau 100% (tidak bisa kurang atau lebih).

Perhitungan rating dapat dilakukan dengan pemulihan angka 1-4 pada kuisioner atau pada angka dengan penentuan 1-5, dimana angka 1 menunjukan rendah (weakness) dan angka lima adalah tertinggi (strength). Kolom rating tidak boleh dijumlahkan, sebab rating hanya dilakukan untuk menentukan kesesuaian faktor-faktor strategis pada fakta atau kondisi yang ada. Selanjutnya, perihal skor. Skor diperoleh dengan cara Bobot dikali Rating.

Terkait dengan aplikasi analisis SWOT perlu ditegaskan, bahwa faktor strategis adalah faktor-faktor yang layak dan pantas dianalisis. Selain itu, terkait penilaian faktor-faktor eksternal sama dengan penilaian faktor-faktor internal. Untuk opportunity; bila peluang tinggi maka retingnya tinggi. Sebaliknya, bila opportunity-nya rendah maka retingnya rendah. Berbeda dengan threat (tantangan), di mana bila ancaman tinggi, maka retingnya rendah . Bila ancamannya rendah, maka retingnya tinggi. Pada pengisian tingkat signifikan sama dengan penilaian faktor internal. Angka pengisian tingkat signifikan rentangnya 1-3. 

Faktor internal, strength dan weakness berada pada sumbu X, sedangkan pada sumbu Y terdapat faktor eksternal. Jadi pada sumbu S, semakin kekanan semakin kuat, semakin ke kiri semakin lemah. Sedangkan pada sumbu Y dapat dijelaskan, bahwa semakin ke atas peluang semakin besar, semakin ke bawah peluang semakin kecil, atau tantangan semakin besar.

Terdapat empat kuadran. Kuadran pertama adalah kuadran Agresif, artinya peluang bagus dan kekuatan semakin besar. Kuadran kedua yaitu kompetitif, yakni kekuatan ada tetapi tantangan besar. Kuadran ketiga kelemahan besar, tantangan juga ada/besar. Kuadran keempat yakni konservatif; di mana peluang besar, tetapi ada juga kelemahan besar perusahaan. Artinya keadaan-keadaan yang tercipta, yang dapat teridentifikasi pada masing-masing kuadran menentukan jenis strategi yang dipilih.

Dari hasil analisis matriks SWOT Kuantitatif didapatkan bahwa jenis-jenis strategi yang sesuai yakni strategi mengembangkan produk, strategi pengembangan pasar, strategi integrasi mundur, strategi penetrasi pasar, strategi integrasi kedepan, strategi diversifikasi konsentris. Seorang pemimpin, sengan strategi agresif, dapat mengambil keputusan untuk melakukan ekspansi dengan membuat kebijakan berupa meningkatkan program, seperti:

  • Pertumbuhan internal: meningkatkan penjualan, kapasitas produksi, dan tenaga kerja
  • Integrasi horizontal; mengakuisisi badan usaha lain yang bergerak pada usaha yang sama (meningkatkan pangsa pasar)
  • Diversifikasi horizontal: mengakuisisi badan usaha lain yang masih bertalian
  • Diversifikasi vertikal: mengembangkan/ekspansi pada usaha lain
  • Integrasi vertikal bebas: merger badan usaha dari hulu hingga hilir
  • Integrasi vertikal berkaitan: mengembangkan usaha di bidang lain
  • Merger: menggabungkan dua atau lebih badan usaha menjadi satu
  • Aliansi: kerja sama dua atau lebih badan usaha dalam mengerjakan proyek

Bercermin pada strategi Michael E. Porter, maka implementasi strategi bertumbuh dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu:

  • Keunggulan biaya menyeluruh: Melalui seperangkat kebijakan fungsional yang ditujukan pada sasaran utama. Pengendalian biaya secara agresif, efisien, efektif, berkelanjutan. Tindakannya bukan hanya mengembangkan tetapi membuat lebih baik dan mudah serta memberikan harga yang murah.
  • Diferensiasi: Diferensiasi produk dan jasa yang ditawarkan dengan menciptakan sesuatu yang baru dan dirasakan secara menyeluruh sebagai hal yang unik.
  • Fokus: Selalu berfokus pada segmen atau pelanggan.

Maka kesimpulan dari uraian diatas, SWOT adalah alat analisis yang digunakan untuk membantu pemilihan strategi organisasi/perusahaan agar bisa unggul dalam persaingan. SWOT terdiri dari empat kata yang tercakup dalam dua lingkungan, yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan. SWOT sebagai alat analisis dapat membantu perolehan competitive advantage. Faktor internal, strength dan weakness berada pada sumbu X, sedangkan pada sumbu Y terdapat faktor eksternal. Dari hasil analisis telah diperoleh bahwa faktor internal memiliki skor X= 3.54 dan faktor eksternal Y= 3.50, maka titik persimpangan berada pada stategi agresif, yakni pada kuadran pertama.

Adapun saran dari uraian diatas yaitu dengan menggunakan analisis SWOT baik dalam sebuah perusahaan atau sebuah organisasi baik internal maupun eksternal dengan baik akan memudahkan kedepannya untuk bekerja lebih mudah dan dapat dijangkau oleh instansi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun