Mohon tunggu...
Nur Faizah
Nur Faizah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMAN 1 SANGKAPURA

Menulis adalah hobi saya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masyarakat Pulau Bawean-Gresik yang Tidak Dapat Terlepas dari Nilai Leluhurnya

18 Oktober 2022   18:27 Diperbarui: 18 Oktober 2022   18:38 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Padahal semakin kedepan, ilmu pengetahuan semakin maju dan komplek, jadi kita tidak hanya melihat dan menilai dari apa yang sudah ada dimasa lampau, tetapi disini bagaimana kita bisa mempertanyakan mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi. 

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, maka ilmu yang kita miliki juga semakin berkembang. Jadi ilmu pengetahuan yang ada saat ini, itu yang harus kita kembangkan lagi dengan pendidikan kritis yang sudah diperoleh dibangku perkuliahan.

Sebagaimana teori dari Auguste Comte tentang tiga tahap pengetahuan yang ada didalam masyarakat. Tahap yang pertama adalah tahap teologis, yang termasuk didalam tahap ini adalah animisme yaitu tahap dimana makhluk hidup yang ada di dunia ini memiliki roh atau jiwa, politeisme yaitu masyarakat memahami kejadian di dunia dengan dikaitkan terhadap sesosok dewa, dan yang terakhir adalah monotheisme yaitu masyarakat melakukan ritual dengan apa yang terjadi. 

Pengetahuan yang seperti ini layaknya pada masyarakat primitif yang belum mengerti tentang apa itu ilmu pengetahuan dan tulisan. Tahap yang kedua adalah tahap metafisik, tahap ini sudah ada perubahan lebih baik dan tinggi daripada tahap teoogis. Dan tahap yang terakhir adalah tahap positivistik, yaitu memahami fenomena masyarakat dengan cara berfikir positivistik dengan ilmu alam berdasarkan fakta yang bisa dikaji oleh indera kita. 

Didalam tahap pengetahuan ini, masyarakat tidak lagi hanya bisa menerima dengan begitu saja kejadian atau fenomena-fenomena yang ada tetapi masyarakat ini malah mencoba untuk mempertanyakan kembali mengapa fenomena ini terjadi dan mencari pemaknaan dari semua yang ada.

Jadi masyarakat yang masih mempercayai akan budaya atau semacam ritual yang seperti ini, maka masyarakat tersebut masih dalam tahap teologis. 

Berarti masyarakat yang seperti itu masih dikatakan masyarakat yang primitif, dimana ilmu pengetahuannya masih terbatas akan perkembangan didalam hidupnya. 

Lalu yang menjadi sorotan disini adalah apakah lembaga seperti sekolah atau juga lembaga yang bersifat non formal dalam proses transfer of knowledge mash belum biasa mentransfer secara seutuhnya. 

Padahal disini dari segi ilmu pengetahuannya sendiri yaitu dari tahun ke tahun semakin ada perubahan yang juga diikuti oleh berkembangnya proses globalisasi. 

Tujuan dari ini adalah agar perkembangan ilmu pengetahuan masyarakat tidak hanya statnan atau hanya berkembang dalam ranah yang stabil, tetapi harus mengarah pada perkembangan kritis yang akan membuat masyarakat bisa berubah dan berkembang kearah yang lebih maju lagi daripada sebelum-sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun