Mohon tunggu...
Nur Laila
Nur Laila Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

hobi mmbaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Abraham Maslow dan Piramida Kebutuhan: Mengupas Teori Kepribadian Terkenal

11 November 2023   10:50 Diperbarui: 11 November 2023   11:07 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. **Kebutuhan Keamanan:** Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, individu mencari keamanan dan stabilitas dalam kehidupan, seperti perumahan, pekerjaan, dan keamanan finansial.

3. **Kebutuhan Sosial:** Kebutuhan akan hubungan sosial, kasih sayang, dan kedekatan emosional menjadi penting. Ini mencakup cinta, persahabatan, dan keanggotaan dalam kelompok sosial.

4. **Kebutuhan Penghargaan (Self-esteem):** Kebutuhan akan penghargaan diri dan penghargaan dari orang lain. Ini mencakup rasa harga diri, rasa kompetensi, dan pengakuan dari masyarakat.

5. **Kebutuhan Aktualisasi Diri:** Tingkat puncak dalam piramida adalah kebutuhan aktualisasi diri, di mana individu mencari untuk mencapai potensi pribadi penuh mereka. Ini mencakup pencapaian pribadi, pemahaman diri, dan mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi.

**Pengaruh dalam Psikologi Kepribadian**

Piramida Kebutuhan Maslow telah berdampak besar dalam pemahaman kita tentang motivasi dan perkembangan kepribadian. Teori ini menggarisbawahi pentingnya memenuhi kebutuhan dasar sebelum individu dapat mencapai potensi penuh mereka. Hal ini telah digunakan dalam konteks pendidikan, psikoterapi, manajemen, dan pengembangan diri.

**Kritik dan Perkembangan Lanjutan**

Meskipun teori Maslow sangat berpengaruh, ia juga mendapat kritik karena terlalu sederhana dalam menggambarkan motivasi manusia. Beberapa ahli psikologi berpendapat bahwa individu dapat mencari pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri bahkan jika kebutuhan yang lebih rendah belum sepenuhnya terpenuhi. Selain itu, perkembangan lanjutan dalam psikologi kepribadian telah memperkaya dan melengkapi teori-teori kepribadian, seperti teori lima faktor (Big Five).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun