Paska PHK, kemana jalan para startup?
PHK bukanlah pilihan yang menggembirakan bagi startup manapun. Mengingat investasi besar yang telah mereka lakukan dalam menarik, mendidik, dan memelihara para talenta ini agar mau bekerja bersama mereka. Namun sebagaimana peringatan para ekonom global, "the worst is yet to come".Â
Meskipun negara kita diperkirakan tidak akan terlalu menerima dampak dari resesi, namun para startup punya ekosistem yang berbeda. Meskipun beroperasi di Indonesia, investor mereka adalah komunitas global. Sehingga kondisi di luar akan berpengaruh cukup signifikan bagi kondisi mereka. Terutama bagi startup yang belum berhasil mencetak keuangan positif dalam operasionalnya.
Strategi growth-driven yang selama ini menjadi pemandu keputusan bisnis mereka, saat ini harus menyesuaikan diri dengan realitas bisnis lainnya, yaitu laba. Resiko sekarang menjadi sesuatu yang Kembali diakrabi oleh para startup founder ini. Investor banyak juga yang menaruh jajaran eksekutifnya orang-orang yang telah memiliki pengalaman dan matang di perusahaan besar yang telah mapan.Â
Mungkin tidak semua startup akan selamat dari badai ekonomi ini, tetapi mereka yang berhasil melewatinya, akan memiliki model bisnis yang jauh lebih solid dengan basis pertumbuhan yang jelas. Koreksi ini adalah momentum yang dibutuhkan oleh startup agar kembali menjejak bumi meskipun selalu menatap ke angkasa.
Pada sisi yang lain, melimpahnya digital talent yang terkena PHK juga membuat kompetisi talenta kembali ke arena. Selama ini para digital talent terlalu dianak-emaskan sehingga membuat talenta dengan kompetensi lain seperti hanya pelengkap.Â
Hal ini tentu saja juga mendorong talenta lain juga harus mengerti proses bisnis digital dan mengadopsi sebanyak mungkin kompetensi penunjang digital lainnya bila kompetensi masih mau dianggap relevan dalam industri.Â
Digitalisasi tetap tidak bisa dihindarkan, namun paling tidak saat ini para startup kembali menapaki jalan kedewasan sebagaimana banyak bisnis lain yang berhasil selamat saat terdisrupsi oleh kehadiran mereka. Startup pun juga harus berlatih terdisrupsi dan menemukan jalannya kembali.
Dr. Nur Hendrasto
Direktur Inkubator BIsnis Institut Tazkia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H