Mohon tunggu...
Nur Meiyati
Nur Meiyati Mohon Tunggu... -

Saya seorang yang suka belajar banyak hal dan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan siapa saja. \r\nBlog : http://nurmeiyati.blogspot.com\r\n http://nurmeiyati-mgl.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tenses, Google Translate, dan Budaya

15 Oktober 2011   12:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:55 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

KETIADAAN "TENSES" DALAM BAHASA INDONESIA DAN GOOGLE TRANSLATE

Sewaktu orang mengatakan "Ada mobil di sana", bagi orang Indonesia, maknanya harus ditebak dari konteks kapan saat orang bicara seperti itu. Tapi saat kalimat itu tertulis aspek waktunya tidak bisa ditebak.  Itulah kenapa  Google Translate belum bisa menerjemahkan secara persis dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Masalahnya, sang mesin Google Translate tidak dapat membaca apa yang kita pikirkan, dia hanya bisa membaca apa yang tertulis. Pengalaman, saat saya cari nama saya di search engine saya lihat nama saya dan judul posting pertama saya di Kompasiana 20 Agustus 2011 lalu yang berjudul "Pancasila, Agama, dan Moralitas" muncul bersama "transalte this page". Saya baca isinya, ternyata banyak hal berbeda dari apa yang saya maksudkan. Diantaranya, apa yang maksud sudah terjadi saat lampau (past) menjadi present (past) dan sebaliknya. Oleh karena itu saya copy kemudain saya edit lagi bahasa Inggrisnya dan kemudian saya post kan dalam blog saya (yang baru saya buat sejak Mei 2011 : http://nurmeiyati-mgl.blogspot.com pada tanggal 27 September 2011.

BAHASA INGGRIS DAN BUDAYA 'PRECISE"

Selain masalah aspek waktu, bahasa Indonesia juga tidak begitu memperdulikan aspek jumlah: berapa mobilnya, satu atau dua atau lebih. Bandingkan dengan "There is a car over there, near the banyan tree". Sudahlah jelas bahwa fakta "ada" mobil di sana, di dekat pohon beringin saat ini. Kalau orang merujuk pada fakta atau keadaan bahwa adanya mobil di sana pada saat tertentu lampau, dia harus mengatakan "There was a car over there, near the banyan tree".

Jumlahnya juga jelas hanya satu. Kalau jumlahnya lebih dari satu, dia harus mengatakan secara 'precise' misalnya "There are two cars in the parking lot", atau "There are a lot of cars in the parking lot". Orang yang berbahasa Inggrri harus sangatlah waspada dengan jumlah yang tepat, satu, dua atau lebih atau tidak bisa dihitung. Jumlah sangatlah penting dalam bahasa Inggris, karena hal itu akan mempengaruhi bentuk kata kerja, bentuk 'to be' bentuk kata sifat yang menyatakan jumlah (quantity adjectives) dan masih banyak lainnya.

Mungkin karena itulah seseorang yang terbiasa berbahasa Inggris, bahkan meski dia orang Indonesia, tanpa sadar otaknya menjadi terbentuk untuk berbicara secara precise: persis, tepat dan rinci. Dia akan waspada dengan aspek waktu sehingga dia akan membuat kalimat semacam "Tadi dia mengemudikan mobilnya dengan cepat sekali" atau "Kalau nanti malam kamu sampai di rumahnya, pasti dia sudah pergi tidur". Dia juga akan menjadi waspada dengan aspek jumlah yang tepat atau persis. Dapat pula tanpa sadar dia akan membuat kalimat "Ada sebuah mobil di dekat pohon beringin" ", meski pun dengan kalimat "Ada mobil di dekat pohon beringin" orang sudah menerimanya sebagai kalimat bahasa Indonesia yang benar meski tidak 'precise'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun