Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengerikan Sekali Melihat Perilaku Kenakalan Remaja Saat ini (1)

29 Juni 2015   06:28 Diperbarui: 29 Juni 2015   06:28 4347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi saya pun mempunyai tanda tanya, seberapa besar pengaruh sekolah (atau sekolah agama) terhadap perubahan perilaku anak didiknya?

Singkat cerita, saya rangkum sebagai berikut.

Hari Pertama, yaitu Kamis tanggal 25 Juni 2015

Setelah terror pelemparan batu ke jendela rumah kami, saya dan anak saya  langsung keluar dan saya tahu beberapa dari mereka adalah anak kecil. Salah satu dari mereka bilang, “bukan saya.” Tapi bagaimana saya tahu pelaku yang sebenarnya karena hari masih gelap. Maka dialah yang saya pakai sebagai kunci utama untuk sementara. Apalagi dia adalah cucu dari seorang pemuka agama di daerah kami.

Hari  kedua, yaitu Jum’at tanggal 26 Juni 2015

Pada hari berikutnya, yaitu Jumat pagi hari, mereka masih melakukan aksinya. Sebelum  beraksi, mereka ngobrol dulu di bangku depan rumah kami. Dari situ kami bisa mengenal beberapa suara dari gerombolan tadi. Kami tidak menaruh curiga atau berburuk sangka kalau mereka akan melakukan aksinya lagi. Maka saya tidak buru-buru keluar dan membiarkan mereka tetap ngobrol di depan rumah kami.

Tidak saya duga setelah mereka selesai ngobrol, langsung melempar jendela rumah saya dan  mereka lari berhamburan, karena takut ketahuan oleh saya siapa pelakunya. Saya yang tidak menyangka mereka akan melakukan aksinya lagi, langsung keluar. Saya tentu marah, apalagi ini untuk yang kedua kalinya. Saya coba tengok kanan kiri sudah tidak melihat gerombolan anak-anak tadi, tapi dari suaranya saya tahu persis beberapa dari mereka.

Inilah Reaksi Saya

Tidak berapa lama dari kejadian itu, saya mendatangi mesjid dengan harapan saya bisa melaporkan kejadian tadi kepada pengurus, karena beberapa diantara mereka adalah murid TPA (Taman Pengajian Al Quran) di mesjid tersebut. Sayangnya semua pengurus sudah pulang, yang tersisa tinggal 2 (dua) orang yang sedang merapikan kembali mesjid. Salah satu dari petugas menyarankan untuk melaporkan ke RT saja, karena mereka berdua hanya jamaah yang bertugas untuk bersih-bersih.

Terus saya bilang, bukankah Bapak bisa melaporkan juga ke pengurus mesjid atau guru-guru ngaji untuk mengajarkan hal-hal yang tidak mengganggu tetangga. “Masak anak-anak rajin shalat di mesjid, tapi kelakuannya sangat memalukan dan mengganggu ketentraman lingkungan. Apakah ini yang diajarkan di mesjid?, saya bilang begitu. Namun dia tetap tidak mau menerima pengaduan, katanya masalah ini bukan wewenangnya.

Saya pergi dengan hati yang sedikit mendongkol tentunya, karena pengaduan saya tidak ditanggapi. Saya langsung pulang dan kontak Ketua RT (Ibu RT) dimana saya sebagai warganya. Saya bilang mau ke rumah sebentar. Saya tunggu beberapa menit, masih belum memperoleh balasan. Akhirnya saya datangi rumahnya, berharap saya bisa langsung ketemu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun