Maka pantaslah kalau Nabi Ibrahim dinobatkan sebagai pemimpin umat manusia setelah Ia menyelesaikan kisah pengorbanannya yang begitu panjang dan mengharu biru. Demikian juga dengan Rasulullah SAW mencapai kemenangan akhirnya setelah melalui masa-masa pengorbanan yang penuh darah dan air mata.
4. Jalan Kembali itu Hanya Ada disini
Para nabi dan sahabat-sahabatnya telah menggariskan jalan kemenangan itu bagi kita; bahwa harga yang harus dibayar untuk itu adalah pengorbanan. Dan kita, kaum muslimin yang kini terpuruk dalam semua bidang kehidupan, kalah dalam semua medan tempur dan harus rela untuk hanya berada di pinggiran sejarah; harus benar-benar menyimak pelajaran ini dengan baik.
"Generasi terakhir umat, tidak akan menjadi baik kecuali hanya dengan apa yang telah menjadikan generasi pertama menjadi baik. "Sesorang sastrawan Mulsim, Musthafa Shadiq Al-Rafi'i mengatakan: "Sesungguhnya kemenangan dalam pertarungan hidup tidaklah diperoleh dengan harta, kekayaan, dan kesenangan. Tapi dari perjuangan keras, ketegaran dan kesabaran. Dan bahwa kemajuan manusia tidaklah diperjualbelikan begitu saja atau diberikan secara gratis, tapi sesuatu yang kita bangun dengan kekuatan karakter yang dapat mengalahkan krisis dan tidak dimatikan oleh krisis.
Inilah jalan kembali itu, saat dimana cita-cita menuju ketinggian menguasai segenap pikiran dan jiwa kita; saat dimana kita melepaskan ikatan jiwa kita dengan dunia dan kita mulai terbang ke angkasa yang luas; saat dimana kita menemukan sang iman yang telah memberi kita gelora kekuatan jiwa yang dahsyat; maka kita mulai bergerak untuk melahirkan gagasan besar dan tidak ada satu detik pun dari waktu kita berlalu begitu saja tanpa kita gunakan untuk kemanfaatan; maka semua harta yang kita peroleh dengan bekerja, berdagang atau lainnya tidak kita gunakan kecuali hanya untuk kepentingan bersama; serta kita terus bekerja, memberi, dan memeras seluruh tenaga dan fisik kita untuk agama.
Itulah manusia-manusia yang dibutuhkan Islam saat ini. Manusia-manusia yang memiliki semua syarat untuk menciptakan peristiwa dan mengukir sejarahnya dengan tangannya sendiri; visa keislaman yang dapat menyinari kehidupan, tekad yang selalu dapat mengalahkan semua krisis, akhlak yang selalu dapat mengalahkan godaan. Dan manusia-manusia besar selalu hadir di tengah krisis, dan setiap krisis besar dalam sejarah sebuah masyarakat atau bangsa, pada mulanya selalu diselesaikan oleh sentuhan tangan dingin manusia-manusia besar itu. Dan begitulah pengorbanan menjadi bibit kebesaran manusia-manusia Muslim.
Maka berjanjilah kepada diri kita untuk melakukan itu. Buatlah perjanjian sekali lagi dengan Allah; bahwa segenap hidup dan mati kita, segenap jiwa dan pikiran kita, segenap harta dan waktu kita, telah kita jual kepada Allah swt yang akan dibayarnya kelak dengan surga Allah.
Demikianlah sekedar oleh-oleh dari acara Idul Adha di daerah kami yang diadakan di Lapangan Mesjid Baiturrahmah daerah kami. Terlihat semua berjalan dengan tertib dan lancar. Begitu juga panitia sibuk memberesin tikar dan karpet yang telah kami pergunakan selama dalam shalat. Jadi tidak ada kertas koran yang berceceran dimana-mana. Sedangkan untuk acara penyembelihannya, sengaja dilakukan pada hari Minggunya, untuk mengantisipasi banyaknya orang yang datang tidak diundang atau datang tanpa menggunakan kupon, demikian menurut sahabat yang baru saya kenal.
Salam,