2. Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah
Tujuan utama dari MBS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sekolah. Beberapa tujuan spesifik dari MBS antara lain:
- Peningkatan Kualitas Pendidikan:
Dengan otonomi yang lebih besar, sekolah dapat mengembangkan program-program inovatif yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hasil belajar.
- Keterlibatan Masyarakat:
MBS mendorong partisipasi aktif orang tua, komite sekolah, dan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat memperkuat dukungan sosial terhadap sekolah dan meningkatkan akuntabilitas.
- Peningkatan Akuntabilitas dan Transparansi:
Dengan wewenang yang lebih besar dalam pengelolaan, sekolah dituntut untuk lebih transparan dan akuntabel dalam penggunaan dana, manajemen guru, dan pencapaian hasil pendidikan.
- Penguatan Kepemimpinan Sekolah:
Kepala sekolah dan guru diberi tanggung jawab lebih besar dalam mengelola proses belajar-mengajar serta mengarahkan perkembangan siswa secara keseluruhan.
3. Peran Kepala Sekolah dalam MBS
Dalam Manajemen Berbasis Sekolah, kepala sekolah memainkan peran yang sangat penting. Selain sebagai pemimpin akademik, kepala sekolah juga bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya, keuangan, dan hubungan dengan masyarakat.
Kepala sekolah harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat untuk dapat memberdayakan guru dan staf, serta memobilisasi dukungan dari orang tua dan masyarakat.
Beberapa tugas kepala sekolah dalam sistem MBS adalah:
- Menyusun rencana strategis sekolah yang melibatkan semua pihak terkait, termasuk dewan sekolah, guru, dan komite sekolah.
- Mengelola anggaran sekolah secara transparan dan efisien sesuai dengan kebutuhan prioritas sekolah.
- Mengembangkan kapasitas guru melalui pelatihan berkelanjutan dan pengembangan profesional.
- Memonitor dan mengevaluasi kinerja guru dan siswa secara berkala untuk memastikan bahwa tujuan pendidikan tercapai.
4. Partisipasi Komite Sekolah dan Masyarakat