Selain itu khazanah kajian manajerial ini semakin kaya dengan wawancara bersama pejabat struktural di kedua sekolah yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala tata usaha, bendahara, dan lain-lain. Hemm, semakin gurih!
Selanjutnya, seperti yang saya sampaikan di atas, untuk menjadi kepala sekolah wajib memiliki satu paket lengkap lima kompetensi. dari kelima kompetensi ini diambil satu kompetensi yang paling rendah kemudian meningkatkan kompetensi ini di sekolah magang.Â
Saperti saya, paling lemah di kompetensi manajerial. Saya kemudian belajar dengan Ibu Kepala Sekolah SMAN 4 Semarang, yaitu Ibu Dra. Hj. Wiji Eny Ngudi Rahayu, M.Pd. Dari Bu Eny, panggilan akrab beliau, Â saya belajar banyak hal.Â
Sepulang  dari Bu Eny, di jalan saya merenung, sekolah yang hebat haruskah berawal dari kepala sekolah yang hebat pula? Dan jawabannya, ya! Bu Eny memang kepala sekolah yang "gurih."
Petualangan saya belum selesai. Tugas berikutnya adalah mendokumentasikan pelaksanaan RPK, KM, dan PK dalam bentuk laporan dan  video yang diunggah ke kanal youtube. Wow, sedap! Gurih dan sedap sama kan? hehe. Belajar, belajar, belajar lagi! Belajar shooting, voice over, edit video, dan macam-macam sederet skill tentang dunia video dan youtube. Alhamdulillah, sore ini saat menulis curhat ini, saya berhasil mengunggah video saya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H