Banyak yang berpendapat jika "Cowok makin sayang makin sabar, sementara cewek makin sayang makin emosian."Â Tak hanya dalam keseharian, di berbagai medsos pun topik ini banyak diangkat menjadi sebuah konten.
Lalu, apakah ada kebenaran di balik anggapan bahwa pria yang semakin mencintai pasangannya akan menjadi lebih sabar, sementara wanita yang semakin mencintai akan menjadi lebih emosional?
Anggapan semacam ini sudah lama beredar dalam percakapan sehari-hari dan sering dijadikan bahan gurauan atau stereotip gender. Namun, apakah ini hanya mitos belaka atau ada landasan psikologis yang mendasarinya? Mari kita bahas lebih lanjut.
Perspektif Psikologis: Mengapa Anggapan Ini Terjadi?
Stereotip mengenai perilaku pria dan wanita dalam hubungan sering kali dipengaruhi oleh konstruksi sosial dan norma-norma budaya yang ada. Namun, ada juga beberapa aspek psikologis yang dapat membantu menjelaskan mengapa anggapan tersebut muncul.
Cowok Makin Sayang Makin Sabar?
 Pria sering kali diasosiasikan dengan sifat yang lebih "logis" dan kurang ekspresif dibandingkan wanita. Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships, ditemukan bahwa pria cenderung lebih sering menahan perasaan dan lebih sabar dalam menghadapinya.Â
Hal ini mungkin terkait dengan tekanan sosial yang menuntut pria untuk menjadi pemimpin yang kuat dan pengendali emosi. Dr. John Gray, penulis buku Men Are from Mars, Women Are from Venus, menyatakan bahwa pria memiliki cara berkomunikasi dan mengatasi masalah yang berbeda dengan wanita.Â
"Pria cenderung lebih tertutup dalam mengungkapkan perasaan dan sering kali memilih untuk menghindari konflik atau masalah secara langsung, yang bisa diterjemahkan sebagai kesabaran."
Cewek Makin Sayang Makin Emosian?Â
Di sisi lain, wanita sering kali diharapkan untuk lebih terbuka dalam mengekspresikan perasaan mereka. Menurut teori attachment (ikatan emosional), wanita cenderung lebih mendalam dalam membangun ikatan emosional dengan pasangan mereka.Â