Pernikahan adalah momen sakral yang menjadi awal dari perjalanan panjang membangun rumah tangga. Sayangnya, tren pernikahan mewah sering kali mengaburkan esensi sebenarnya dari ikatan suci ini.Â
Banyak pasangan yang memilih menggelar pesta megah meski harus berutang. Padahal, kebahagiaan pernikahan tidak ditentukan oleh gemerlap pesta, melainkan oleh komitmen untuk menjalani suka duka bersama, mulai dari nol.
Dalam masyarakat kita, pernikahan sering dianggap sebagai ajang pembuktian, baik secara sosial maupun finansial. Pesta mewah dengan dekorasi megah, gaun pengantin mahal, hingga lokasi eksklusif sering kali menjadi impian banyak pasangan.Â
Namun, apa jadinya jika semua kemewahan itu hanya bertumpu pada utang?
Seorang psikolog keluarga, Dr. Andi Rahmawati, mengungkapkan bahwa pesta pernikahan yang berlebihan sering kali memberikan tekanan emosional dan finansial bagi pasangan baru.Â
"Beban utang setelah pernikahan dapat memengaruhi kualitas hubungan. Pasangan akan lebih fokus memikirkan cara melunasi utang daripada menikmati awal kehidupan berumah tangga," jelasnya.
Sebaliknya, pernikahan sederhana yang disesuaikan dengan kemampuan memberikan ruang bagi pasangan untuk memulai kehidupan tanpa beban. Uang yang seharusnya dihabiskan untuk pesta bisa dialokasikan untuk kebutuhan jangka panjang, seperti membeli rumah atau memulai investasi bersama.
Sebenarnya apa sih yang banyak orang cari dari sebuah pernikahan mewah? Kesyahduan? Pengakuan? atau sekedar trend? Berikut plus minus pernikahan mewah yang didapatkan dari beberapa sumber referensi:
Plus: memberikan pengalaman sekali seumur hidup yang tak terlupakan serta memuaskan harapan keluarga besar atau masyarakat sekitar.
Minus: beban finansial pasca pesta yang bisa memengaruhi kestabilan rumah tangga, fokus pernikahan beralih dari makna sakral menjadi ajang pamer serta potensi konflik dalam keluarga karena prioritas yang tidak selaras.
Pernikahan sederhana, di sisi lain, memberikan banyak manfaat yang berdampak positif untuk masa depan pasangan. Bayangkan sebuah pesta kecil yang intim, dihadiri keluarga dan orang-orang terdekat, tanpa tekanan finansial berlebih.
Setelah acara selesai, pasangan bisa langsung fokus pada membangun kehidupan bersama.
Alhamdulillah, ketiga adik saya sendiri, saya acungi jempol karena di zaman yang serba wow saat ini tetap memilih untuk tidak neko-neko dalam melangsungkan pernikahan. Mereka lebih memilih perayaan sederhana yang tetap hangat dan penuh makna.
Uang yang ada digunakan untuk membeli rumah, memulai bisnis dan dijadikan tabungan masa depan. Dengan begitu, mereka merasakan kebahagiaan rumah tangga yang lebih lama tanpa bayang-bayang utang ini dan itu.
Tapi kembali lagi ya, semuanya adalah pilihan dan kesepakatan bersama kedua mempelai dan keluarga. Pastinya sudah ada berbagai pertimbangan dari semua rencana dan resepsi pernikahan yang dilangsungkan.
Berikut beberapa tips merencanakan pernikahan sesuai kemampuan:
- Prioritaskan pada makna pernikahan. Fokus pada komitmen dan visi bersama, bukan pada pesta yang berlebihan.
- Buat anggaran yang realistis. Sesuaikan dengan kondisi finansial agar tidak menambah beban di kemudian hari.
- Libatkan keluarga dan sahabat, ajak mereka untuk membantu dengan cara sederhana, seperti memasak makanan untuk tamu atau dekorasi.
- Fokus pada masa depan. Ingat, pernikahan adalah awal dari perjalanan panjang. Investasi masa depan jauh lebih penting daripada pesta sesaat.
Pernikahan yang syahdu tidak memerlukan pesta yang mewah. Komitmen, kesamaan visi, dan kemampuan menjalani hidup bersama adalah fondasi utama kebahagiaan rumah tangga.Â
Mari kita tinggalkan budaya gengsi yang hanya membebani diri dan pasangan. Dengan pernikahan yang sederhana namun bermakna, pasangan bisa memulai hidup tanpa utang dan lebih fokus membangun masa depan yang lebih cerah.
Ingatlah, kebahagiaan sejati tidak diukur dari pesta yang gemerlap, melainkan dari bagaimana kita saling mencintai, mendukung, dan menjalani kehidupan bersama dengan penuh rasa syukur.Â
Jadi, pilihlah yang syah dan syahdu, bukan yang megah tapi penuh beban!
Semoga bermanfaat !
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI