Gunakan pengaturan privasi di media sosial untuk membatasi siapa saja yang dapat melihat unggahan Anda. Pastikan hanya orang-orang terpercaya yang memiliki akses ke momen anak Anda.
4. Ajari anak tentang resiko dunia digital.
Jangan biarkan anak tumbuh tanpa pemahaman tentang jejak digital. Beritahu mereka bahwa apa yang diunggah di internet sulit dihapus sepenuhnya. Ajarkan mereka untuk bijak memilih apa yang layak dibagikan.
Dengan memberikan pemahaman ini, Anda membantu mereka membangun kesadaran digital yang penting untuk masa depan. Ini juga membangun kepercayaan antara Anda dan anak.
5. Jangan jadikan anak sebagai komoditas finansial. Monetisasi konten anak memang menggoda, terutama dengan adanya peluang endorsement dan penghasilan dari platform digital. Namun, pastikan bahwa anak tidak merasa terbebani atau dieksploitasi.
Jika penghasilan diperoleh dari konten mereka, alokasikan sebagian untuk tabungan masa depan mereka. Kita harus selalu mengingat bahwa anak adalah subjek, bukan objek. Hak mereka harus tetap diutamakan.
6. Pantau dan lindungi dari komentar negatif, internet tidak selalu ramah. Komentar negatif dari warganet bisa merusak kepercayaan diri anak. Sebagai orang tua, Anda harus aktif memantau respons publik dan menyaring hal-hal yang berpotensi menyakiti anak.
Jika ada komentar yang merugikan, tangani segera. Beri tahu anak bahwa Anda ada untuk melindungi mereka, sekaligus ajarkan cara menghadapi kritik dengan bijak.
7. Ciptakan konten yang positif dan inspiratif. Jiika ingin membagikan cerita anak, fokuslah pada hal-hal yang menginspirasi. Misalnya, pencapaian kecil mereka, hobi yang mereka sukai, atau momen kebersamaan keluarga. Konten seperti ini tidak hanya memperkuat hubungan Anda dengan anak, tetapi juga memberikan dampak positif bagi audiens Anda.
Jadilah orang tua yang bijak. Sharenting adalah seni yang membutuhkan keseimbangan antara berbagi kebahagiaan dan menjaga privasi anak. Sebelum mengunggah, selalu tanyakan pada diri Anda, "Apakah anak saya nyaman dengan ini?", "Apakah ini akan berdampak buruk pada masa depan mereka?"
Ingat, jejak digital adalah warisan yang Anda tinggalkan untuk anak. Jadikan itu sesuatu yang mereka banggakan, bukan mereka sesali.
Di balik setiap unggahan, ada cerita yang bisa membangun atau menghancurkan. Pilihan ada di tangan Anda sebagai orang tua. Mari berbagi dengan hati, demi kebahagiaan dan kenyamanan anak-anak kita!