Kehilangan Batas Diri
Baik di rumah maupun di tempat kerja, kodependensi membuat seseorang kehilangan batas antara tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab orang lain.
Burnout
Mengambil tanggung jawab berlebih dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosional. Di tempat kerja, ini dikenal sebagai burnout, yang akhirnya memengaruhi produktivitas.
Menghambat Kemandirian
Ketika kita mengambil alih tugas orang lain, kita secara tidak langsung menghambat mereka untuk belajar bertanggung jawab dan menjadi mandiri, baik itu anak, pasangan, atau rekan kerja.
Memperkuat Manipulasi
Perilaku kodependensi memberi ruang bagi orang lain untuk terus memanfaatkan kebaikan kita. Dalam hubungan rumah tangga, ini sering kali dianggap sebagai "bukti cinta," padahal sebenarnya berbahaya.
Masih sulit membedakan kodependensi dan cinta atau dedikasi? Berikut beberapa contoh kasus kodependensi;
Dalam Keluarga
Seorang ibu menghindari kelas parenting saat musim ujian sekolah anaknya. Alasannya? Dia sibuk membantu anak belajar. Namun, apakah yang ujian sebenarnya adalah anak atau ibunya? Perilaku ini, meskipun diniatkan baik, justru merampas kesempatan anak untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab atas pendidikan mereka.
Atau pasangan yang terus-menerus mengurus masalah pasangannya, seperti melunasi utang pribadi atau mengatur jadwal kerja, sering kali merasa ini adalah bentuk cinta. Padahal, perilaku ini justru menciptakan ketergantungan yang tidak sehat.
Di Tempat Kerja
Dalam sebuah tim proyek, Budi selalu menyelesaikan pekerjaan rekan-rekannya karena khawatir proyek gagal. Akibatnya, Budi kelelahan, sementara anggota tim lainnya tetap santai.
Atau Mira, seorang staf administrasi yang selalu membantu tugas rekan-rekannya karena tidak enak menolak, meski tugas tersebut  di luar deskripsi pekerjaannya.