Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kodependensi: Antara Bukti Cinta, Dedikasi dan Perilaku Tidak Sehat

22 Januari 2025   10:53 Diperbarui: 22 Januari 2025   10:53 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kehilangan Batas Diri
Baik di rumah maupun di tempat kerja, kodependensi membuat seseorang kehilangan batas antara tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab orang lain.

  • Burnout
    Mengambil tanggung jawab berlebih dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosional. Di tempat kerja, ini dikenal sebagai burnout, yang akhirnya memengaruhi produktivitas.

  • Menghambat Kemandirian
    Ketika kita mengambil alih tugas orang lain, kita secara tidak langsung menghambat mereka untuk belajar bertanggung jawab dan menjadi mandiri, baik itu anak, pasangan, atau rekan kerja.

  • Memperkuat Manipulasi
    Perilaku kodependensi memberi ruang bagi orang lain untuk terus memanfaatkan kebaikan kita. Dalam hubungan rumah tangga, ini sering kali dianggap sebagai "bukti cinta," padahal sebenarnya berbahaya.

  • Masih sulit membedakan kodependensi dan cinta atau dedikasi? Berikut beberapa contoh kasus kodependensi;

    Dalam Keluarga

    Seorang ibu menghindari kelas parenting saat musim ujian sekolah anaknya. Alasannya? Dia sibuk membantu anak belajar. Namun, apakah yang ujian sebenarnya adalah anak atau ibunya? Perilaku ini, meskipun diniatkan baik, justru merampas kesempatan anak untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab atas pendidikan mereka.

    Atau pasangan yang terus-menerus mengurus masalah pasangannya, seperti melunasi utang pribadi atau mengatur jadwal kerja, sering kali merasa ini adalah bentuk cinta. Padahal, perilaku ini justru menciptakan ketergantungan yang tidak sehat.

    Di Tempat Kerja

    Dalam sebuah tim proyek, Budi selalu menyelesaikan pekerjaan rekan-rekannya karena khawatir proyek gagal. Akibatnya, Budi kelelahan, sementara anggota tim lainnya tetap santai.

    Atau Mira, seorang staf administrasi yang selalu membantu tugas rekan-rekannya karena tidak enak menolak, meski tugas tersebut  di luar deskripsi pekerjaannya.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun