Hingga akhirnya, cahaya itu datang. Berawal dari keikhlasan kami akan qada dan qadarNya, Tuhan mengabulkan doa-doa panjang kami, dan memberikan kesembuhan pada putri kami. Seorang anak yang dulu divonis "cacat" saat ini sudah menjadi gadis yang tumbuh dengan banyak prestasi.
Proses ini tidak hanya mengembalikan kebahagiaan kami, tetapi juga memberikan pelajaran hidup yang sangat dalam: bahwa kebahagiaan sejati adalah hasil dari kesabaran dan kerja keras yang tak pernah berhenti.
*Perjuangan yang Membentuk Karakter*
Pengalaman itu mengubah cara pandang saya terhadap peran saya sebagai guru. Saya memahami bahwa lebih dari sekadar mengajar, tugas saya adalah menjadi sahabat bagi para wali murid, menjadi seseorang yang penuh empati, dan memberikan usaha terbaik untuk peserta didik berkebutuhan khusus.Â
Setiap kali melihat perjuangan orang tua peserta didik, saya seperti melihat bayangan diri saya sendiri. Saya selalu memilih momen dan pilihan kata untuk diucapkan, berbagi harapan serta membagi sekecil apa pun progres pencapaian putera puteri mereka.Â
Semangat ini yang saya bawa ke tahun 2024. Tahun ini, saya diberi kesempatan menjadi narasumber praktik baik implementasi Kurikulum Merdeka dan diundang ke berbagai tempat. Tidak berhenti di situ, saya menyelesaikan semester kedua pendidikan magister saya dengan nilai sesuai harapan.
Tahun 2024 juga membawa saya terpilih menjadi salah seorang penulis buku teks utama, buku panduan guru pengembangan komunikasi Autis oleh pusat perbukuan Indonesia. Menjalani tugas menjadi asesor PPG, guru penggerak, pengajar praktik, fasilitator serta ditugaskan langsung menjadi fasilitator diklat berjenjang pendidikan inklusif. Berbagai pencapaian yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.
Tahun ini juga membawa saya ke panggung internasional sebagai presenter di konferensi ICSAR 2024 dan ICTE 2024 di Kelantan, Malaysia. Kesempatan itu terasa seperti puncak perjalanan panjang yang penuh dedikasi. Apalagi, saya dibiayai penuh oleh Universitas Pendidikan Indonesia, sebuah pengakuan atas upaya saya bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
*Di Balik Pencapaian, Ada Pengorbanan*
Namun, apa yang terlihat gemilang dari luar sesungguhnya penuh perjuangan di balik layar. Waktu saya terkuras habis untuk mengerjakan tugas, mempersiapkan presentasi, dan menyelesaikan tulisan ilmiah.Â
Waktu di luar mengajar, saya dedikasikan untuk menyeleksi para kandidat sebagai asesor seleksi PPG, pengajar praktik hingga fasilitator pendidikan inklusif. Selama berbulan-bulan saya pun dibimbing untuk menulis buku panduan komunikasi bagi anak autis. Hal-hal yang membutuhkan fokus dan tenaga yang luar biasa.