Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

15 Tahun yang Penuh Makna, Rahasia Dibalik Rumah Tangga yang Hangat dan Penuh Berkah

17 Januari 2025   09:46 Diperbarui: 17 Januari 2025   17:25 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

_Menghindari Lonely Marriage: Menjaga Rasa Tetap Menyala Meski Waktu Terus Berlalu_

Pernikahan adalah perjalanan panjang yang penuh dinamika. Tidak sedikit pasangan yang merasa pernikahan mereka berubah menjadi hubungan yang hambar, bahkan terasa seperti dua orang asing yang hanya berbagi atap. 

Fenomena ini sering disebut "lonely marriage", pernikahan tanpa keintiman emosional. Namun, apakah mungkin menjaga hubungan tetap hangat, seru, dan romantis meski sudah belasan tahun bersama? 

Jawabannya tentu saja "Ya". Sebagai seorang penulis yang telah hampir 15 tahun menjalani kehidupan rumah tangga harmonis, ingin rasanya berbagi rahasia bagaimana hal itu dapat tercapai.

Lalu apa saja rahasia pernikahan harmonis dan bahagia yang dapat saya bagi? 

1. Menyamakan Persepsi dan Tujuan Hidup.

Pernikahan bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang menyatukan visi dan misi hidup. Sejak awal, penting untuk mendiskusikan apa yang menjadi impian bersama. Sempatkan waktu untuk berbagi harapan dan menyusun goal bersama dalam 5, 10, 15 atau 20 tahun pernikahan.

Apakah ingin membangun bisnis keluarga, membesarkan anak-anak dengan nilai-nilai tertentu, atau memiliki gaya hidup sederhana namun bermakna? Dengan tujuan yang searah, setiap langkah yang diambil akan terasa lebih ringan karena Anda dan pasangan dapat saling mendukung.

2. Komunikasi Sebagai Kunci Utama.

Tidak ada pernikahan yang sempurna tanpa komunikasi yang sehat. Banyak masalah dalam rumah tangga berawal dari kurangnya komunikasi atau salah paham.

Luangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati, baik tentang hal kecil seperti aktivitas harian, maupun hal besar seperti rencana masa depan. 

Waktu "ngeteh sore" bersama atau malam menjelang tidur biasanya menjadi waktu kami berbagi cerita, keluh kesah dan berbagi solusi bersama.

Jangan lupa, mendengarkan sama pentingnya dengan berbicara. Ketika pasangan merasa didengar, rasa hormat dan kepercayaan akan semakin tumbuh.

3. Menjaga Hubungan Intim dan Romantisme.

Hubungan intim adalah perekat emosional yang tidak boleh diabaikan. Banyak pasangan yang terjebak dalam rutinitas sehingga melupakan pentingnya waktu berdua.

Jadikan momen bersama sebagai prioritas, meski hanya dengan kegiatan sederhana seperti menonton bersama di rumah, makan malam romantis, sekadar berbincang di teras atau membereskan mainan anak-anak bersama. 

Ciptakan kejutan kecil yang menunjukkan bahwa Anda masih peduli, seperti memberi surat cinta, pesan romantis atau hadiah sederhana yang dapat menambah kedekatan. Rayuan dan sentuhan kecil juga dapat memberikan kesan mendalam bagi pasangan.

Tak terhitung rasanya berapa banyak kejutan sederhana dan hal romantis yang diberikan pasangan selama 15 tahun bersama. Hal-hal kecil tak terlupakan yang semakin merekatkan hubungan dan keintiman.

4. Kepercayaan dan Keikhlasan dalam Menerima Ujian Hidup

Setiap rumah tangga pasti diuji, baik itu dari segi ekonomi, kesehatan, atau hubungan dengan keluarga besar. Kunci untuk melalui semua itu adalah kepercayaan penuh pada pasangan dan keikhlasan menerima keadaan. 

Ketika ekonomi pasangan sedang terpuruk contohnya, hindari menuntut hal-hal berlebihan. Berikan dukungan dan motivasi bagi pasangan melaluinya.

Jika Anda sebagai istri bekerja dan kebutuhan rumah tangga tercukupi, syukurilah rezeki itu. Anggap setiap penghasilan, baik dari suami maupun istri, sebagai rezeki bersama yang membawa keberkahan untuk keluarga.

5. Mengelola Konflik dengan Bijak

Dalam pernikahan, konflik adalah hal yang wajar. Tak ada hubungan yang tak diuji. Tanpa ujian dan konflik hubungan tentunya juga terasa datar dan kurang menantang.

Masalah bisa jadi datang dan pergi, bahkan dalam suatu kondisi bisa saja datang bertubi-tubi. Namun, cara Anda dan pasangan menyikapinya akan menentukan apakah hubungan akan semakin kuat atau justru rapuh.

"Jangan pernah membawa masalah ke ranah publik atau melibatkan pihak ketiga" seperti teman, saudara atau siapa pun kecuali benar-benar diperlukan. Selalu upayakan menyelesaikan bersama. Fokuslah pada solusi, bukan saling menyalahkan.

6. Menghargai Pasangan dengan Tindakan Kecil

Tindakan kecil sering kali memiliki dampak besar. Ucapan terima kasih, pelukan, atau sekadar memuji pasangan atas usaha mereka dapat membuat mereka merasa dihargai. 

Jangan lupa untuk sesekali menunjukkan rasa sayang di depan anak-anak agar mereka belajar arti cinta dan penghormatan dalam keluarga.

7. Memperkuat Keintiman Emosional

Keintiman emosional adalah fondasi pernikahan yang kokoh. Saling berbagi mimpi, ketakutan, dan kegembiraan akan memperkuat hubungan Anda. 

Sekuat apa pun Anda sebagai seorang suami dan setangguh apa pun Anda sebagai seorang istri, jangan pernah ragu untuk menunjukkan sisi rapuh Anda kepada pasangan. Hal itu akan membuat mereka merasa lebih dibutuhkan dan dihargai.

8. Membangun Kebahagiaan Bersama

Kebahagiaan tidak selalu datang dari hal besar. Terkadang, kebahagiaan ada pada momen-momen sederhana seperti memasak bersama, berjalan-jalan di taman, atau bermain dengan anak-anak.

Nikmati dan syukuri setiap momen kecil itu, karena mereka adalah bahan bakar cinta dalam pernikahan.

9. Melewati Ujian Ekonomi dengan Kebersamaan

Seringkali salah satu ujian terbesar dalam pernikahan adalah masalah ekonomi. Roda terus berputar, kadang kita berada di atas, tapi adakalanya kita berada di bawah dan merasa terpuruk dan teramat sulit. Masa-masa itu juga pernah saya alami.

Ketika suami sedang dalam masa sulit, istri sering kali dihadapkan pada pilihan: terus menuntut atau menjadi pendukung terbaiknya. 

Sebagai pasangan, kita harus ingat bahwa pernikahan adalah tentang berbagi suka dan duka. Jika istri mampu bekerja dan membantu keuangan keluarga, anggaplah itu sebagai rezeki bersama, bukan alasan untuk merendahkan pasangan. Keikhlasan dalam menerima keadaan akan membuka pintu-pintu keberkahan yang tidak terduga. 

Ingatlah, rezeki bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang kebahagiaan, kesehatan, dan keharmonisan keluarga. 

10. Menjadikan Pernikahan Sebagai Kisah Cinta Abadi

Pernikahan bukan sekadar kontrak sosial, melainkan perjalanan cinta yang terus berkembang. Waktu bisa jadi membuat fisik kita atau pun pasangan berubah, tak setampan, secantik atau semuda dulu lagi.

Tapi saat kasih sayang, rasa hormat, keintiman dan kepercayaan tetap dipupuk dan terjaga, tak akan mengubah pandangan dan rasa kita terhadap pasangan.

Dengan menyamakan visi, menjaga komunikasi, dan saling mendukung, hubungan akan semakin kuat, meski usia pernikahan terus bertambah.

Rahasia terbesar dalam menjaga kehangatan pernikahan adalah cinta yang tulus, rasa syukur, dan keikhlasan untuk menerima pasangan apa adanya. Karena pada akhirnya, pernikahan yang bahagia bukan tentang menemukan pasangan yang sempurna, tetapi menjadi pasangan yang saling melengkapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun