Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jejak Langit Lembayung: Lukisan Takdir di Atas Sebuah Keterbatasan (1)

5 September 2024   20:55 Diperbarui: 6 September 2024   06:44 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Lembayung dan Awal yang Pahit*

_Terinspirasi dari Sebuah Kisah nyata_

Arum, perempuan cantik yang selalu memikat setiap mata yang memandang, kini sedang menanti momen yang telah lama diimpikannya. Setelah lima tahun pernikahan, ia dan suaminya, Bima, akhirnya menerima kabar yang begitu dinanti. Ya, Arum mengandung. 

Kabar ini menghapus sejenak kekhawatiran dan kesulitan yang melanda kehidupan mereka. Meski Bima baru saja kehilangan pekerjaannya akibat adanya pengurangan jumlah karyawan, kebahagiaan menyambut kelahiran anak pertama seolah menjadi harapan yang memulihkan semangat mereka.

"Mas Bima, akhirnya... kita akan jadi orang tua," kata Arum dengan senyum merekah, matanya penuh harapan. 

Bima memeluk istrinya erat, mencoba meyakinkannya meski di dalam hati, ia juga gelisah akan masa depan mereka yang kini tanpa penghasilan tetap. 

"Ya, kita akan menjadi keluarga yang bahagia, Dek. Aku yakin kita bisa melewati semua ini bersama." Ujar Bima meyakinkan istrinya.

Sayangnya waktu seolah tak berpihak kepada mereka. Perekonomian keluarga semakin terpuruk. Bima, yang berusaha mencari pekerjaan baru, tak kunjung menemukan secercah harapan. 

Kondisi perekonomian saat itu membuatnya sulit untuk mendapatkan pekerjaan baru yang sesuai. Meski begitu, ia terus berjuang tanpa mengeluh di depan Arum. Dalam diam, ia menyembunyikan ketakutannya.

***

Sore itu, ketika hari persalinan tiba, suasana hati mereka penuh dengan percampuran antara harapan dan kecemasan. Tepat disaat lembayung senja menampakkan dirinya, suara tangisan bayi pun terdengar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun