Nesya diam dengan pandangan sayu.
Biarlah. Semoga dia menyimak dan mengingat kembali masa dia berjuang menggapai hijrah dulu.
"Ney, Allah memberikan aturan yang harus kita laksanakan sebagai konsekuensi iman kita. Semua ada dalam Qur'an dan Sunnah. Kamu sudah menyimpan 30 juz dalam hafalanmu, tapi apakah itu hanya untuk dihafal? Bukan. Rasulullah diutus menyampaikan agar umat beliau berjalan dengan tujuan yang jelas, dengan cara yang sesuai syariat. Apa yang disampaikan dari lisan mulia beliau bukan hanya untuk dihafal tapi lebih penting dan utama adalah untuk dilaksanakan."
Kubiarkan Nesya merenungi apa yang barusan kusampaikan. Berharap terbuka kembali hatinya, sebab perjuangannya tidak akan mudah karena lingkungannya saat ini yang pasti tidak mendukung seperti dulu semasa dia berhijrah.
"Allah Maha Baik, tidak akan menutup pintu bagi hamba yang memohon. Kamu juga punya aku.
Kamu bisa hubungi aku. Any time," pelukku sambil menepuk pundaknya lembut.Â
 Hari itu kami kembali berpisah. Kali ini insyaaAllah dengan membawa harapan untuk bisa menjadi lebih baik dalam ikhtiar kami menjadi umat yang kelak akan dikenali Rasulullah di hari akhir. Umat yang mendapat syafaat dan umat yang memenangkan akhirat.
Aamiin.
https://www.cemerlangmedia.com/bahasa-dan-sastra/bukan-hanya-dihafal-sayang/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H