Mohon tunggu...
Nunik Indayani
Nunik Indayani Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik

Penulis pemula yang mencoba

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Koneksi Antar Materi - Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

27 April 2022   19:56 Diperbarui: 27 April 2022   19:59 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo rekan pembaca yang berbahagia. Kembali lagi dengan tulisan kali ini yang berisikan pengalaman menjadi bagian dari perubahan positif di lingkungan Pendidikan melalui program Pendidikan Guru Penggerak. Tidak terasa waktu berlalu dan ternyata sudah sekitar empat bulan saya mengikuti program ini. 

Banyak sekali ilmu baru yang pastinya sangatlah bermanfaat untuk pribadi saya sendiri maupun untuk profesi yang saya geluti yaitu sebagai pendidik. Pada dasarnya saya memahami bahwa pendidik harus lebih mendidik siswa menjadi generasi yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Akan tetapi mungkin sebelum saya mengikuti program ini, saya sebagai guru lebih kearah mengajar dan belum sampai ke tahap mendidik.

Hal-hal yang saya pelajari selama ini antara lain: Filosofi Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, Nilai dan Peran Guru Penggerak, Visi Guru Penggerak, Budaya Positif, Pembelajaran Berdiferensiasi, Pembelajaran Sosial dan Emosional, Coaching, dan sekarang saya belajar mengenai Pengambilan Keputusan. 

Hal tersebut banyak merubah saya menjadi lebih baik dan lebih memahami arti diri sebagai pendidik. Selain itu, pengetahuan tersebut juga pastinya sangat bermanfaat untuk saya sebagai bekal dalam merencanakan serta menyelenggarakan pembelajaran yang berpusat pada murid. Untuk selanjutnya saya juga tidak sabar menerima pengetahuan baru lagi dan saya yakin akan sangat bermanfaat kedepannya.

Tulisan saya kali ini merupakan Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Mengenai Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran. Berikut ini merupakan panduan Pertanyaan untuk membuat Rangkuman di modul ini.

Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Filosofi Pratap Triloka Ki Hadjar Dewantara kita kenal dengan Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mbangun Karso, dan Tut Wuri Handayani memiliki pengaruh terhadap proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. 

Hal itu dikarenakan kita sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu menjadi contoh kepada murid, memotivasi murid, dan selalu mendukung hal positif yang dilakukan oleh murid. 

Jika kita memperhatikan hal-hal tersebut, artinya saat kita mengambil keputusan akan selalu berpikir bahwa keputusan tersebut benar-benar berpihak kepada murid sehingga hal-hal yang akan kita lakukan nantinya juga akan berpihak pada murid.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Saya percaya mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam nilai-nilai kebajikan universal. Nilai-nilai kebajikan universal meliputi hal-hal seperti Keadilan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Bersyukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Komitmen, Percaya Diri, Kesabaran, dan masih banyak lagi. Jika nilai-nilai tersebut tertanam pada diri kita, maka kita dapat mempertimbangkan hal yang benar dan hal yang salah. Sehingga selanjutnya dalam mengambil keputusan kita membuat pilihan yang benar sesuai dengan nilai yang tertanam dalam diri kita.

Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Coaching merupakan kegiatan untuk melejitkan potensi diri murid. Komunikasi asertif yang terjalin antara coach dan coachee dapat menstimulus coachee untuk dapat memikirkan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Coach juga dapat mengajukan pertanyaan reflektif dan pertanyaan terbuka untuk coachee sehingga coachee dapat mengambil keputusan yang tepat terhadap permasalahannya. 

Coaching dengan model TIRTA berkaitan dengan proses pengambilan dan pengujian keputusan dengan 9 langkah. Hal tersebut dikarenakan didalam proses coaching, coach dapat menuntun coachee menganalisis apakah keputusan yang di ambil sudah tepat dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka pada coach.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Sebagai seorang guru, harus mampu memahami aspek sosial emosional karena dalam pengambilan keputusan kita harus dalam kondisi memiliki kesadaran penuh (mindfulness). Dengan kondisi kesadaran penuh tersebut, maka kita dapat mempertimbangan kondisi benar dan salahnya suatu pilihan sehingga keputusan yang kita ambil dapat menjadi keputusan yang bertanggungjawab.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Sebagai manusia khususnya sebagai pendidik, kita harus memiliki nilai-nilai kebajikan universal yang kita anut dan tertanam pada diri. Nilai-nilai tersebut dapat kita gunakan sebagai prinsip dasar dalam proses pengambilan keputusan. Tidak jarang kita sebagai pendidik dihadapkan pada permasalahan yang ada dilingkungan sekolah baik berupa dilema etika maupun bujukan moral. 

Sering kita tahu bahwa permasalahan dilema etika akan lebih sulit dalam pengambilan keputusan karena berdasarkan nilai yang kita anut, dilema etika merupakan pilihan antara hal benar dan benar. 

Akan tetapi tidak jarang juga permasalahan yang merupakan bujukan moral juga akan sulit dalam pengambilan keputusannya meskipun kita tahu bahwa solusinya merupakan pilihan benar lawan salah karena mungkin berkaitan dengan orang terdekat atau keinginan banyak pihak. Oleh karena itu, nilai-nilai kebajikan yang di anut seorang pendidik haruslah dan tertanama dalam diri.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat dilakukan dalam kondisi kesadaran penuh, tanpa tekanan, berdasarkan rasa tanggungjawab, nilai-nilai kebajikan universal yang menjadi prinsip dalam diri, dan tentunya sebagai pendidik saat mengambil keputusan harus berpihak kepada murid. Tahapan dalam mengambilan keputusan tersebut antara lain:

  • Mengidentifikasi jenis paradigama dilema etika
  • Memahami 3 prinsip dalam pengambilan keputusan
  • Menerapakan 9 langkah pengujian keputusan jika permasalahan tersebut merupakan dilema etika
  • Reflektif terhadap keputusan yang di ambil.

Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Kesulitan yang ada dilingkungan saya yang sulit dilaksanakan yaitu terkadang keputusan yang di ambil kurang berpihak pada murid. Sedangkan kita memahami bahwa sebagai pendidik kita harus memikirkan kepentingan murid terlebih dahulu. Perlunya diberikan pemahaman dan pengertian lebih mengenai pengambilan keputusan yang berpihak pada murid.

Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid tentunya akan membuat murid menjadi lebih dihargai sehingga mereka memiliki ruang untuk merdeka dalam belajar, merdeka dalam memberikan pendapat, merdeka dalam mengekspresikan diri, serta merdeka dalam mempelajari ilmu-ilmu yang mereka akan dapatkan.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Saat kita menjadi pemimpin pembelajaran mampu mengambil keputusan yang berpihak kepada murid, maka proses pembelajaran yang kita lakukan pastinya akan menyenangkan dan mampu membuat murid meluapkan potensi yang dimilikinya. Hal tersebut juga dapat dijadikan contoh oleh murid untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pengambilan keputusan yang bertanggungjawab sebagai pemimpin pembelajaran merupakan hal kompleks yang harus kita lakukan dan memang bisa kita lakukan. Untuk bisa melakukan hal tersebut, kita suda memiliki bekal mengenai filosofi Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidik merupakan seseorang yang "menuntun" seorang murid sesuai dengan kodrat alam dan memperhatikan kodrat zamannya juga. Setekah memahami hal tersebut, kita perlu memahami nilai, peran, dan visi kita sebagai guru bahwa semua yang kita lakukan adalah demi kebaikan murid dan semua itu tentunya harus berpihak kepada murid.

Budaya positif yang kita pelajari pada modul sebelumnya juga berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan dimana jika budaya positif telah tertanam dilingkungan sekolah maka akan terwujud nilai-nilai positif juga yang ada pada sekolah. 

Modal-modal pengetahuan tersebut kita jadikan dasar untuk memahami kebutuhan dasar murid untuk dapat menciptakan pembelajaran menyenangkan dan berpihak pada murid melalui pembelajaran berdiferensiasi. 

Dalam pembelajaran berdiferensiasi kita juga perlu memperhatikan kondisi sosial dan emosional murid sehingga tercipta kegiatan pembelajaran yang kondusif dan benar-benar berpusat pada murid.

Jika kita sudah mengetahui semua hal tersebut, maka kita akan lebih memahami bahwa semua yang kita lakukan adalah demi murid dan nantinya saat kita dihadapkan pada permasalahan yang mendorong kita untuk mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, kita akan mengambil keputusan yang berpihak pada murid. 

Pengambilan keputusan tersebut juga akan dipengaruhi oleh nilai-nilai kebajikan yang tertanam pada diri kita dan kita jadikan nilai tersebut sebagai prinsip dalam pengambilan keputusan yang bertanggungjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun