Namun entah mengapa jawaban dari perempuan berinisial V tersebut menyatakan tidak bersedia ketika di tanya oleh penulis karena masih membutuhkan waktu dalam menanggapi atau menjawabnya. sikap sbar menjadi kunci penulis dalam menunggu jawaban tersebut.
Waktu yang cukup lama sekitar 1 minggu dari pertemuan malam itu, lalu penulis menayakan kembali lewat hampers di tengah istirahat pekerjaannya yang terdapat lembaran.
Chatting kemudian berlanjut setelah itu, nontifikasi pesan masuk dari perempuan berinisial V tersebut membuat penulis hendak membukanya. Namun setelah dibaca ternyata mengecewakan dengan isinya yang ada harapan di laki-laki lain. kemudian penulis hendak membalasnya tapi nomor sudah tidak aktif (terblokir) tanpa ada alasan yang tepat.
Kecewa mungkin ada karena pernyataan yang pernah di utarakan bohong dengan kenyataannya. Selain itu, waktu sebelum melakukan pertemuan di sop buah penulis telah memberitahukan niat baik ini atau minta restu kepada family dirumah agar dipermudahkan dan alhamdulillah seluruh keluarga merasa senang terutama almarhumah abah yang sekarang sudah tiada.
Dari pengalaman kelima ini, penulis mengambil kesimpulan bahwa hubungan asmara cinta harus di matangkan lebih matang lagi dengan melihat history sebelumnya dari calon pasangan karena ketika diluar tampak baik  belum tentu didalamnya sesuai dengan kenyataan.
Meskipun pada moment itu penulis sudah siap dari segi materi, masalah finansial atau keuangan merasa cukup, mendapatkan lampu hijau dari keluarga serta dukungan atau support dari teman seperjuangan karena namanya jodoh belum di satukan juga oleh yang maha kuasa.
Yang perlu dicatat, jangan sampai mengubah segala kepribadian kalian seperti pada umumnya karena hanya demi calon pasangan nyaman seperti penampilan, aktivitas dan lain sebagainya.
6. Tahun 2022 soal asmara cinta sudah tidak mendekat kembali di pikiran dan hati penulis, setelah kedua orang tua sudah telah tiada semua dan menyibukkan diri dalam mempertahankan kehidupan sehingga nama cinta rasanya sudah tidak dibutuhkan lagi dalam diri ini.
Namun hal itu ternyata bohong karena keegoisan sendiri, terpuruknya kehidupan selama beberapa bulan di tahun 2022 akhirnya mencoba kembali dengan perempuan berinisial N yang pernah kenal pada tahun 2021 yang lalu.
Rasa malu dan bersalah mungkin penulis rasakan karena dulunya penah mencoba PDKT sampai nongkrong bareng namun sempat di tinggalkan oleh penulis karena ada tujuan lain yang tidak bisa diceritakan.
Dari kejadian tersebut, penulis lebih memberanikan diri kepada perempuan berinisial N dengan langsung bertemu pihak keluarga yang tujuan pertama yaitu bersilaturrahmi yang dibarengin teman kampus.