Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW dalam sahur dan berbuka tidak mencontohkan kita untuk bermewah-mewahan.
Sebaliknya Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk mengisi sahur dan berbuka dengan penuh kesederhanaan.
Seperti dalam hadis Nabi Muhammad SAW dari Abu Hurairah R.A:
"Sebaik-baiknya sahurnya orang mukmin adalah tamar (kurma kering)", (H.R Abu Dawud)
Atau hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi:
"Apabila kamu ingin berbuka, berbukalah dengan kurma, jika tidak ada, minumlah air putih karena itu suci", Â (H.R At-Tirmidzi)
Kedua hadis terkait menu sahur dan berbuka Nabi Muhammad SAW tersebut secara ekplisit menunjukan kesederhanaan.
Kesederhaan tersebut dapat dimaknai dari menu sahur dan berbuka nabi yang diawali dengan memakan kurma dan bila tidak ada dianjurkan minum air putih.
Nabi Muhammad SAW dalam hadis itu juga tidak menganjurkan secara nyata untuk memakan daging, meminum susu atau mengkonsumsi lauk pauk yang mewah.
Walupun hal itu sah-sah saja kita lakukan ketika melakukan sahur atau berbuka  untuk mengisi amunisi  dalam menjalankan ibadah puasa.
Jikapun boleh lebih baik kita juga mengukur kemampuan kita, sehingga kita tidak memaksakan untuk menyiapkan hal-hal mewah dalam sahur dan berbuka  kita.