Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Rapot Bukan Hanya Soal Nilai, Lalu Apa?

11 Desember 2023   23:13 Diperbarui: 17 Desember 2023   09:55 1754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Rapot Secara Drive Thru (Sumber: Antara Foto/Raisan Al Farisi)

Ujian sumatif telah selesai dan waktunya peserta didik menunggu hasil dari apa yang telah mereka pelajari selama satu semester.

Dalam waktu menunggu itu, guru akan mulai sibuk mengoreksi ujian sumatif dan menginput nilai hasil belajar peserta didik.

Nilai hasil belajar diperoleh guru dengan menjumlahkan nilai sumatif dengan nilai formatif peserta didik yang diambil dari nilai pengetahuan dan keterampilan.

Melalui rumus tertentu, kumpulan nilai sumatif dan formatif dari hasil belajar peserta didik selama satu semester akan disatukan untuk mendapatkan nilai rapot peserta didik.  

Nilai rapot yang diakumulasikan dari nilai sumatif dan formatif peserta didik itu kemudian di input kedalam e-rapot untuk melihat hasil deskripsi dari setiap capain pembelajaran peserta didik.

Setelah semua hal itu selesai dikerjakan maka rapot bisa dicetak dan siap dilaporkan hasilnya kepada orangtua peserta didik.  

Kilas Balik Terkait Rapot

Ingatan kolektif saya tentang rapot adalah ketika saya duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), hal itu membekas karena setiap penerimaan rapot ibu saya akan mengayuh sepeda untuk datang ke sekolah.

Sampai di sekolah ibu saya langsung duduk paling depan sembari mendengarkan guru memaparkan rapot yang telah siap dibagikan.

Saya masih sangat ingat ketika itu selain guru menampilkan urutan nama-nama siswa yang mendapat peringkat 1 sampai dengan 10.

Guru juga mengingatkan tentang libur sekolah dan membicarakan secara personal tentang hasil belajar yang diperoleh siswa di dalam rapot tersebut kepada orangtua yang hadir.

Tak lama bercakap dengan guru kelas saya, ibu langsung keluar dan tanpa basi basi menacap sepadanya pulang.

Sampai dirumah, saya langsung diberitau ibu tentang hasil belajar di dalam rapot tersebut, dan akhirnya saya dimarahi dan di serapah ini-itu gara-gara rapot saya ada 2 nilai merah ditambah gak dapat peringkat lagi, haha.

Namun itu menjadi motivasi bagi saya dan evaluasi bagi orangtua yang akhirnya ibu saya menambah porsi belajar saya dan pada penerimaan rapot kenaikan kelas ada peningkatan hasil belajar.

Saya mendapat peringkat 10 dan itu adalah peringkat pertama yang saya peroleh selama bersekolah di SD tersebut.

Rapot Hari Ini

Hari ini isi rapot lebih variatif bukan hanya soal nilai saja, namun juga ada deskripsi sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik.

Tidak hanya itu rapot juga berisi tentang kecendrungan peserta didik dalam kegiatan sekolah dan potensi yang bisa dikembangkannya nantinya.

Uniknya rapot hari ini sudah tidak mengenal peringkat dalam menjabarkan kemampuan peserta didik selama satu semester.

Oleh karena itu orangtua ketika mengambil rapot jangan hanya fokus pada nilai yang ada di dalam rapot tersebut atau hanya fokus pada nilai yang berlabel "merah" atau jelek, ups sudah tidak ada nilai jelek.

Namun harus peka dengan apa yang bisa dikembangkan dengan membaca rapot sehingga kita memahami potensi dan sisi baik anak kita pada hasil belajarnya.

Lalu apa hal yang bisa di tangkap oleh orangtua dalam sebuah rapot selain hanya nilai yang ada di lembar rapot tersebut?.

1. Mengetahui Potensi (minat dan bakat) Anak

Pada rapot yang telah dibagikan, bila guru memasukkan nilai tersebut dengan penuh keyakinan sesuai dengan apa yang telah peserta didik kerjakan, maka hasil dari nilai akhir (rapot) bisa mengambarkan potensi (minat dan bakat) anak kita.

Hal itu karena rapot yang orantua terima berisi tentang perkembangan peserta didik bukan hanya pada sisi kognitif namun juga aspek sikap dan psikomotorik peserta didik.

Terlebih pada aspek psikomotorik atau keterampilan bisa menampilkan kecendrungan bakat dan minat yang anak kita miliki.

Misalnya pada nilai olahrga seorang anak memiliki predikat baik dengan dibuktikan melalui prestasi olahraga seperti sebagai pemenang dalam sebuah kejuaraan atau keikutsertaan peserta didik dalam event.

2. Mengetahui Kecendrungan Anak Dalam Belajar

Rapot selain menyimpan hasil belajar dalam bentuk minat dan bakat, juga berisi tentang kecendrungan (kesukaan) seorang anak.

Hal itu bisa dilihat dari intervan nilai terkait dengan nilai tertingi dan terendah, ketika seorang anak memiliki nilai yang secara kontinyu sama dalam sebuah mata pelajaran tertentu maka akan memperlihatkan kecendrungan atau kesukaan peserta didik dalam belajar.

Seumpama dalam mata pelajaran eksat seperti matematika dan ipa memiliki nilai yang baik dan secara kontinyu menunjukan perbaikan maka anak kita memiliki kecendrungan dalam bidang sains.

3. Memahami Perkembangan Anak

Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, nilai rapot tidak hanya memuat tentang nilai kognitif saja namun juga aspek sikap dan psikomotorik anak.

Pada informasi tersebut dan dibantu dengan pemahaman oleh guru, orangtua akan memahami perkembangan anak selama di sekolah.

Hal itu terlihat dari hasil penilaian peserta didik yang terus berkembang baik dalam kaitan pengetahuan, sikap dan keterampilan sehingga bisa disimpulkan tentang perkembangannya.

Perkembangan anak dalam kaitan mengitrepretasi rapot adalah perbandingan perilaku anak ketika di rumah dan sekolah apakah memiliki perbedaan atau kesamaan.

Bila keduanya sama atau identik maka perkembangan anak sudah pada jakur yang benar dan perlu orangtua bersamai agar anak tersebut tidak salah arah.

4. Menguatakan Peran Orangtua Dalam Pembelajaran Anak

Raport bukan soal nilai yang terlihat secara angka saja, namun juga bagimana orangtua bisa menindaklanjuti hasil belajar yang didapat oleh seorang anak dalam pembelajaran di sekolah.

Dari hal itu orangtua dapat memberlakukan reward bagi hal-hal yang telah baik pada diri anak sesuai dengan informasi yang rapot berikan dan memberikan penguatan pada hal-hal yang belum terbentuk dengan baik pada diri anak.

Rapot memang kumpulan nilai dan deskripsi terkait kemajuan seorang peserta didik dalam pembelajaranya di sekolah, namun lebih dari itu raport juga bukti autetentik tentang potensi, kecendrungan dan perkembangan peserta didik selama belajar di sekolah.

Oleh karena itu jangan terburu-buru melakukan jasmen terhadap anak kita dengan kalimat ini itu jika ada satu atau dua matapelajaran yang nilainya kurang memuaskan namun harus terus berfokus pada potensi anak untuk orangtua kembangkan.

Bangka Selatan, 11 Desember 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun