Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gentrifikasi: Sawah Ditanam Rumah, Sosial Terhalang Beton, Ketimpangan Ekonomi dan Dampak Positifnya

18 September 2023   20:36 Diperbarui: 19 September 2023   17:02 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Desa Saya Dengan Industri Rumahan dan Teknologi Yang Menjulang. (Sumber: Dok. Agustian Deny Ardiansyah)

Fenomena ekspansi orang kota pindah ke desa itulah yang kemudian saya pahami sebagai gentrifikasi pedesaan.

Sepanjang yang saya amati di desa tempat saya lahir, dampak positif dan negatif gentrifikasi pedesaan adalah sebagai berikut.

Dampak negatif:

1. Berkurangnya Lahan Pertanian

Saya mengamati dengan adanya gentrifikasi lahan pertanian di desa saya sudah berganti dengan rumah, perumahan yang dikembangkan oleh pengembang, toko-toko besar dan industri rumahan.

Hal itu terjadi karena lahan pertanian dibeli oleh orang-orang kota atau elit kota yang kemudian dialih fungsi menjadi bentuk-bentuk yang telah saya sebutkan di atas.

2. Menyusutnya Generasi Petani 

Desa yang identik dengan mata pencarian petani dan berladang, akibat adanya fenomena gentrifikasi telah bergeser menjadi pekerja atau buruh pabrik.

Hal itu karena selain semakin sempitnya lahan pertanian juga banyaknya berdirinya pabrik-pabrik di dekat desa saya.

Maka dari itu kemudian mendorong masyarakat di desa saya, utamanya muda-mudi tidak tertarik untuk mengelola lahan pertanian dan lebih memilih menjadi buruh pabrik karena penghasilannya yang pasti.

3. Masyarakat Desa yang Homogen Menjadi Heterogen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun