Hal itu dilakukan guru (coache) kepada siswa (coachee) yang dicoacing tentang tujuan dari pembahasan yang akan dibicirakan, dimana tujuan tersebut diutarakan oleh siswa (coachee).
Sifat guru (coache) hanya menayakan seperti apa rencana pertemuan ini?, atau apa tujuan dengan adanya pertemuan yang kita lakukan hari ini?.
Sehingga dari penentuan tujuan tersebut, siswa (coachee) mampu mengutarakan apa yang ingin dicapai dalam aktifitas coaching tersebut.
Bila tujuanya terkait dengan rambut, berarti dalam coaching tersebut siswa (coachee) membuat tujuan agar tidak terkena razia cukur rambut di sekolah. Â
2. Identifikasi (I)
Pada tahap ini guru (coache) melakukan identifikasi dengan menggali informasi terkait dengan masalah rambut yang terjadi dengan kemauan siswa (coachee) untuk menyelesaiakan masalah tersebut.
Hal itu dilakukan dengan mengajukan pertanyaan seperti, kenapa kamu sering terkena razia cukur rambut di sekolah? atau apa yang membuatmu merasa sulit disiplin sehingga terus-terusan terkena razia cukur rambut di sekolah?.
Indetifikasi tersebut dilakukan agar siswa (coachee) mampu mengidentifikasi masalah yang di hadapinya dalam hal ini "terkena razia cukur rambut di sekolah" sehingga siswa bisa memberikan ide atau gagasan agar tidak kembali terkena razia rambut di sekolah.
3. Rencana Aksi (R)
Rencana aksi dalam kegiatan coaching merujuk pada rencana yang akan dibuat dari alternatif terkait ide atau gagasan yang siswa agar terhindar dari razia cukur rambut di sekolah.
Hal itu dilakukan dengan menggali pertanyaan kepada siswa (coachee) apa rencana yang akan kamu lakukan agar tidak terkena razia cukur rambut di sekolah? atau kira-kira kapan rencana itu akan kamu lakukan?.