Beberapa hari yang lalu anak saya menyodorkan sebuah daftar buku yang bisa dibeli dalam bazar buku yang akan dilakukan di sekolahnya.
Daftar buku itu disodorkan kepada orantua agar orangtua dapat memilihkan buku yang akan dibeli anak dalam bazar tersebut.
Setelah saya melihat-lihat daftar buku yang dijual, saya bertanya kepada sang anak "ingin membeli yang mana", secara sepontan anak saya mengatakan ingin membeli buku "pantun dan pribahasa".
Lalu saya contreng pilihan anak saya tadi dan saya tambahkan satu pilihan yaitu atlas Indonesia, kemudian saya berikan uang pas kepada anak saya sesuai harga buku yang akan dibeli.
Namun saat pulang yang dibeli berbeda, bukan pantun dan atlas Indonesia, namun membeli pantun dan buku berjudul "surga dan neraka".
Hal itu kemudian membuat saya bertanya kepada anak saya "kenapa membeli buku surga dan neraka?" jawabnya tegas "penasaran".
Namun atas pilihanya, buku itu memang dibaca, bahkan di bawa kerumah kakek-neneknya untuk sekedar memberikan pertanyaan kepada keduanya tentang pantun teka-teki yang ada dalam buku tersebut.
 Pada malamnya, saya diminta membacakan buku surga dan neraka tadi sebagai pengantar anak saya tidur.
Hal itu membuat saya tersadar bahwa sebagai orangtua kita tidak bisa memaksakan anak untuk menyukai buku tertentu.
Namun biarkan anak menemukan buku yang disukainya, sehingga anak mau membaca dan mempelajarinya.
Bahkan sudah tiga hari berselang, kedua buku itu masih sering dibaca dan di bawa ke sekolah untuk memberi pertanyaan kepada teman-temannya terkait pantun teka-teki yang ada di dalam buku tersebut.
Berkaca dari hal itu, lalu bagaimana cara atau tips yang harus dilakukan orangtua agar anak menyukai membaca buku?.
1. Menjadi Teladan
Anak adalah peniru sejati, dengan melihat dan menyaksikan orangtuanya membaca buku, secara otomatis anak juga akan tertarik untuk membaca buku yang disukainya.
Sehingga dapat dikatakan, untuk membuat anak menyukai membaca buku, maka langkah pertama yang harus dilakukan orangtua adalah menjadi teladan bagi anak dengan sering membaca buku.
2. Membeli Buku Sesuai Umur Anak
Ketika anak saya masih belum bisa membaca dan masih berumur 5-6 tahun, saya sering membelikan buku yang banyak terdapat gambar-gambar dengan sedikit penjelasan.
Dari situ anak sering melihat-lihat isi buku tersebut dan bahkan mengajak kawan-kawanya untuk menebak gambar yang ada di dalam buku tersebut, seperti ikan, beruang, kumbang, gajah atau singa.
Namun ketika anak saya telah bisa membaca dan sekarang sudah kelas dua SD, saya cendrung membelikan buku cerita bergembar sehingga selain melihat gambar secara visual anak juga dapat membaca tulisan yang ada dalam buku tersebut.
Lambat-laut anak akan memiliki ketertarikanya sendiri dalam memilih buku yang disukainya dan membaca buku tersebut.
3. Menata Tempat Buku Bersama AnakÂ
Menata buku bersama anak juga dapat menguatkan kesukaan anak untuk membaca, hal itu karena anak tau tempat buku-buku yang disukainya.
Sehingga ketika anak ingin membaca, secara otomatis anak tau dimana letak dan tempat buku tersebut.
4. Mendongeng Atau Membaca Buku Cerita Sebelum Tidur
Salah satu tips yang paling ampuh untuk membuat anak suka membaca adalah dengan mendongeng atau membaca buku cerita sebelum tidur.
Hal itu selain menimbulkan rasa keingintahuan anak tentang cerita yang didongengkan, anak juga merasa bahwa membaca adalah suatu rutinitas yang biasa.
Sehingga jika anak tidak tau tentang suatu hal, anak akan mencari buku yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.
5. Memberikan Hadiah Karena Membaca
Ketika anak saya membaca buku "surga dan neraka" dan kemudian saya tantang untuk menceritak kembali apa yang telah dibacanya, biasanya saya akan memberikan hadiah baik itu permen, kue atau bakso.
Hal itu kemdian merangsang anak untuk lebih banyak membaca buku untuk kemdian diceritakan kembali kepada orang lain.
6. Membelikan Buku BergambarÂ
Buku bergambar adalah salah satu buku yang dapat anak warnai, biasanya buku bergambar itu dibeli anak saya dari penjual mainan di sekolahnya dengan harga Rp.2000.,
Sampai dirumah beku bergambar itu biasanya diwarnai oleh anak saya kemudian saya meminta untuk memberi nama gamabar yang telah di warnainya.
Hal itu membuat anak termotivasi untuk mewarnai, menulis dan membaca sehingga tanpa terasa anak menyukai buku sebagai bagian dari kegiatan sehari-harinya.
7. Ajak Ke Pameran Buku Atau Ke Perpustakaan
Pernah ketika ada pameran buku di daerah saya, saya ajak anak saya untuk melihatnya untuk mengekplorasi setiap sudut pameran yang diadakan.
Bahkan anak saya juga tertarik untuk membaca buku pada mobil perputakaan keliling di pameran tersebut.
Selain itu mengajak anak keperpustakaan juga penting untuk mengenalkan kepada anak betapa pentingnya buku sehingga harus memiliki tempat khusu untuk disimpan.
Salam Membaca, Salam Anak Suka Membaca Buku.
Bangka Selatan, 25 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H