Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menjadikan Perpustakaan sebagai Ruang Belajar Siswa di Sekolah

11 Agustus 2023   20:14 Diperbarui: 22 Agustus 2023   15:28 1479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak membaca buku yang tersedia di Perpustakaan Kecil Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (24/4/2019). (KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA)

"Satu-satunya hal yang benar-benar harus kamu ketahui, adalah lokasi perpustakaan" (Albert Einstein)

Bagaimana kondisi perpustakaan sekolah di tempat Anda?

Ramai pengunjung? Sepi? Atau dijadikan tempat siswa mencari berbagai jawaban dari pelajaran yang diberikan?

Yang pasti perpustakaan adalah lokasi yang sangat jarang dikunjungi baik oleh guru maupun siswa di sekolah.

Begitu juga di sekolah tempat saya mengabdi, sangat jarang guru memanfaatkan perpustakaan untuk mencari referensi dari materi yang akan diajarkan kepada siswa.

Bahkan sekadar membaca buku-buku di perpustakaan saja sangat jarang, yang saya lihat hanya ketika meminta siswa mengambil buku diktat (paket) di perpustakaan untuk belajar.

Selebihnya ketika ada jam kosong di sekolah atau istirahat, guru akan diam di ruang kantor dan berkelakar dengan teman sejawat lainnya.

Siswa juga begitu, bisa dihitung berapa kali dalam seminggu menggunjungi perpustakaan sekolah, saat istirahat pun tempat pertama yang dituju bukan perpustakaan namun adalah kantin sekolah.

Perpustakan adalah jantung sekolah dan di perpustakaanlah segala informasi tentang ilmu berada. Oleh karena itu, pada pembelajaran IPS kelas VIII kemarin, saya mencoba mengajak siswa untuk belajar di perpustakaan sekolah.

Terlebih materi yang ingin saya ajarkan saat itu adalah ASEAN, di mana banyak materi yang siswa harus diketahui dengan menghafal.

Maka agar tidak terkesan menghafal, saya mengajak siswa ke perpustakaan untuk mencari tahu tentang berbagai hal tentang ASEAN.

Hal itu saya lakukan dengan memberikan pertanyaan pemandu yang meliputi, sejarah berdirinya ASEAN, anggota ASEAN hingga kenapa ASEAN penting keberadaanya bagi negara-negara anggota ASEAN.

Sekitar 7 pertanyaan pemandu yang saya berikan kepada siswa, setelah siswa menyelesaikan menulis pertanyaan pemandu tersebut, kemudian saya mengajak siswa ke perpustakaan.

Saat di perpustakaan pun saya sedikit memberikan pemahaman tentang manfaat perpustakaan bagi siswa dan kenapa hari itu saya mengajak siswa ke perpustakaan.

Setelah itu saya membebaskan siswa untuk bertanya kepada pustakawan yang ada untuk mencari buku yang berhubungan dengan ASEAN.

Kegiatan Anak-Anak di Perpustakaan (Dok Pexels)
Kegiatan Anak-Anak di Perpustakaan (Dok Pexels)

Ada siswa yang membaca ATLAS Sejarah Indonesia, ada yang membahas buku tentang Asia Tenggara dan organisasinya bahkan ada yang membaca buku-buku IPS yang telah lalu untuk mencari tahu informasi tentang ASEAN.

Saya memberikan waktu 45 menit bagi siswa untuk mencari jawaban atas pertanyaan pemandu tersebut dengan mengakses bacaan yang ada di perpustakaan.

Hasilnya mengejutkan, siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan pemandu tersebut secara baik dan di akhir sesi pembelajaran saya meminta siswa memberikan refleksi atas pembelajaran yang telah di lakukan tersebut.

Ada siswa yang merasa senang, ada juga yang merasa tertantang untuk menyelesaikan tugas dan ada yang merasa mendapat suasana belajar baru karena setiap hari hanya belajar di kelas.

Berdasarkan hal tersebut, saya berkesimpulan bahwa penting menjadikan perpustakaan sebagai ruang belajar di sekolah karena...

1. Memberikan Pengalaman Suasana Belajar Baru bagi Siswa

Ketika saya mengajak siswa untuk belajar di perpustakaan, siswa merasa sangat senang karena bisa belajar selain di kelas, bahkan dengan belajar di perpustakaan siswa mendapat pengalaman baru dengan mengakses berbagai sumber bacaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan.

2. Menumbuhkan Minat Baca Siswa

Ketika siswa belajar di perpustakaan, saya mengamati bahwa siswa tertarik membaca berbagai sumber bacaan untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan pemandu yang saya berikan.

Hal itu menunjukan bahwa dengan menjadikan perpustakaan sebagai ruang belajar siswa, mampu menumbuhkan minat baca siswa untuk mencari jawaban terkait suatu hal.

3. Siswa Mudah Memahami Materi yang Dipelajari

Saya mengamati ketika sesi pemaparan jawaban, siswa dengan mudah menyampaikan jawaban yang telah didapatkan dari hasil membaca kepada teman-teman lainnya.

Hal itu menunjukkan, dengan mengakses sumber bacaan yang ada di perpustakaan siswa dengan mudah mampu memahami materi yang sedang dipelajari.

4. Mengajarkan Kemandirian Belajar bagi Siswa

Secara mandiri siswa mampu mencari dan mengakses berbagi sumber bacaan di perpustakaan tentang materi ASEAN yang saya berikan melalui pertanyaan pemandu.

Dengan kata lain siswa mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan kemadirian siswa untuk mau mencari dan membaca buku-buku terkait ASEAN di perpustakaan.

5. Siswa Mampu Menyelesaikan Tugas yang Diberikan

Dengan menjadikan perpustakaan sebagai ruang belajar, siswa mampu menyelesaikan tugas yang saya berikan melalui pertanyaan pemandu.

Hal itu dilakukan siswa dengan mengakses berbagi sumber bacaan yang ada di perpustakaan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

Perpustakaan sebagai jendela dunia di sekolah perlu kita dekatkan dengan siswa dengan menjadikan perpustaakan sebagai ruang belajar.

Salam Perpustakaan.

Bangka Selatan, 11 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun