Maka agar tidak terkesan menghafal, saya mengajak siswa ke perpustakaan untuk mencari tahu tentang berbagai hal tentang ASEAN.
Hal itu saya lakukan dengan memberikan pertanyaan pemandu yang meliputi, sejarah berdirinya ASEAN, anggota ASEAN hingga kenapa ASEAN penting keberadaanya bagi negara-negara anggota ASEAN.
Sekitar 7 pertanyaan pemandu yang saya berikan kepada siswa, setelah siswa menyelesaikan menulis pertanyaan pemandu tersebut, kemudian saya mengajak siswa ke perpustakaan.
Saat di perpustakaan pun saya sedikit memberikan pemahaman tentang manfaat perpustakaan bagi siswa dan kenapa hari itu saya mengajak siswa ke perpustakaan.
Setelah itu saya membebaskan siswa untuk bertanya kepada pustakawan yang ada untuk mencari buku yang berhubungan dengan ASEAN.
Ada siswa yang membaca ATLAS Sejarah Indonesia, ada yang membahas buku tentang Asia Tenggara dan organisasinya bahkan ada yang membaca buku-buku IPS yang telah lalu untuk mencari tahu informasi tentang ASEAN.
Saya memberikan waktu 45 menit bagi siswa untuk mencari jawaban atas pertanyaan pemandu tersebut dengan mengakses bacaan yang ada di perpustakaan.
Hasilnya mengejutkan, siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan pemandu tersebut secara baik dan di akhir sesi pembelajaran saya meminta siswa memberikan refleksi atas pembelajaran yang telah di lakukan tersebut.
Ada siswa yang merasa senang, ada juga yang merasa tertantang untuk menyelesaikan tugas dan ada yang merasa mendapat suasana belajar baru karena setiap hari hanya belajar di kelas.
Berdasarkan hal tersebut, saya berkesimpulan bahwa penting menjadikan perpustakaan sebagai ruang belajar di sekolah karena...