Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pak Guru Zaharman: Mengorbankan Pengelihatannya Untuk Mendidik

4 Agustus 2023   15:36 Diperbarui: 5 Agustus 2023   07:09 2534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat wajar dan normal bagi seorang guru yang melakukan hal itu, karena sesaui dengan ituisi hatinya nuraninya.  

Tidak normal jika hal itu tidak digubris atau dibiarkan.

Dan bilapun seorang guru marah dan melakukan sebuah kontak fisik maka kontak fisik itu tidak dilakukan untuk menyakiti siswa, karena kontak itu adalah untuk menyadarkan siswa bahwa hal yang dilakukanya salah.

Tidak lantas memendam dalam-dalam teguran itu dan melaporkan kepada orangtua tentang apa yang terjadi.

Saya masih ingat saat kelas VI (enam) ketika kaki saya di gibas penggaris kayu oleh guru dan menangis.

Kemudian saya pulang melapor kepada orantua, bukannya kasihan, respon orantua adalah memberi hukuman tambahan dengan kata-kata magis dan mejewer telinga ini sampai merah.

Bahkan berhari-hari berikutnya masih sering dimarahi karena kejadian tersebut.

Kembali pada kejadi Pak Zaharman, orangtua yang peka adalah orangtua yang kooperatif dengan sekolah dimana tidak sertamerta hanya mendengar dari satu pihak tentang kejadian yang terjadi pada anaknya di sekolah langsung marah dan naik pitam.

Bahkan orangtua juga harus menimbang apa yang dilakukan anaknya berimplikasi baik atau sebaliknya sehingga orangtua harus mengkonfirmasi terlebih dahulu.

Kemudian baru memberikan rekasi bukan dengan amarah datang ke sekolah dan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya di lakukan disebuah institusi pendidikan.

Ketika mendapat laporan dari anaknya, orangtua yang merasa anaknya disakiti tersebut datang dan mencari Pak Zaharman kemudian melakukan tindakan penganianyaan dengan membidik mata beliau dengan menggunakan ketapel yang dibawanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun