Mulai dari masuk kelas sampai pulang, kelas akan menjadi ajang berbagai aktifitas siswa.
Bahkan gurupun sangat senang mengajar di dalam kelas, mulai dari mengajarkan materi, membuat kelompok atau mempresentasikan hasil belajar.
Memang disaat-saat tertentu juga akan kaluar seperti saat istirahat, jam olahraga, ke kamar mandi atau ketika ada projek luar kelas bersama guru.
Namun lagi-lagi setelah kegiatan tersebut selesai, pasti akan kembali ke kelas dan menyiapkan kelasseperti sedia kala.
Rutinitas tersebut membuat kelas menjadi rumah kedua bagi siswa, hampir seharian siswa di dalamnya.
Belum jika ada program khusus, bisa dipastikan sore hari siswa baru pulang, sehingga belajar, tidur, dan makan akan di lakukan di dalam kelas itu.
Dibeberapa sekolah swasta, ada program tidur siang bagi siswa SD sebelum memulai belajar kembali.
Maka kelas haruslah menyenangkan, agar siswa tidak merasa bosan dan betah berlama-lama di dalam kelas tersebut.
Selaian itu kelas yang menyenangkan juga dapat menjadi indikator sekolah Ramah anak.
Lalu apa saja ciri kelas menyenangkan?.
Beberapa hari lalu dalam menyambut siswa baru, seorang teman mengirimkan sebuah foto seting kelas yang saya kira unik.
Selain menata meja dan kursi di dalam kelas tersebut, juga diseting menjadi arena bermain anak.
Ya, kelas itu dibuat menjadi arena permainan engklek di tengah - tengah seting meja yang dibuat.
Seting mejapun tak biasa, biasanya meja ditata sejajar menghadap papan tulis dan sangat monoton.
Digambar seting kelas yang dikirim tersebut dibuat leter U dimana menyisakan pusat ditengah yang agak longar.
Ada juga yang dibuat langsung membuat kelompok-kelompok dengan pusat beberapa meja sehingga seperti ruang pesta dan sebagainya.
Selain itu upaya lainnya agar kelas tidak membosankan adalah memberi "Kelas diberi nama berdasarkan kesepakatan kelas bisa saja nama tentang superhero, nama planet, hewan, nama pahlawan atau tergantung imajinasi siswa.
Selain itu juga ada yang menyeting kelas dengan cat yang berwarna-warni, mulai dari jemdela, pintu atau dindingnya dicat atau digambar sesuai keinginan siswa.
Menempel kata-kata motivasi yang berasal dari siswa, siswa berkreasi membuat kata-kata mutiara yang dihias semau siswa.
Kemudian ditempel di bebeapa sudut-sudut kelas, sehingga bisa memotivasi siswa, kata-kata itu juga bisa diganti tiap minggu atau bulan tergantung kesepakan kelas.
Adanya kesepakatan kelas yang dibuat oleh siswa atas keputusan bersama dan ditempel di sudut yang semua siswa dan guru bisa melihatnya.
Kesepakatan kelas itu bisa berisi hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di kelas, kesopanan, kebersihan, ketertiban kelas, menghargai antar teman dan guru serta konsekuensi yang didapat bila melanggar.
Selain itu juga bisa menepel atau memajang hasil belajar siswa di dalam kelas sehingga siswa merasa dihargai dan rasa betah di kelas karena kreasi dari jeri payahnya.
Kelas adalah ruang kreasi dan rumah kedua bagi siswa, jika kelas memiliki suasana menyenangkayang dirundukan dan tidak membosankan atau menyenangkan, bisa saja kelas menjadi ruang berkreasi, berinovasi dan siswa menemukan bakat dan minatnya.
Kelas menyenangkan menjadi indikator sekolah ramah anak dan menginspirasi kota layak anak.
Catatan :
Salah satu inovasi kelas yang saya ceritakan tersebut adalah kondisi kelas 1 yang berasal dari SD Negeri 3 Mudal, Kabupaten Boyolali dengan nama guru kelas Ibu Tri Endarini.
Terimakasih sudah menginspirasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H