Hal itu dilakukan dengan 1) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, 2) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, 3) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
4) Pengujian benar atau salah, 5) Pengujian Paradigma Benar lawan Benar, 6) Melakukan Prinsip Resolusi, 7) Investigasi Opsi Trilema, 8) buat keputusan, 9) lihat lagi keputusan dan refleksikan.
Setelah Saya memahami bagaimana mengambil keputusan dalam kaitan pengambilan keputusan yang benar selanjutnya Saya seolah terperangah bahwa setiap keputusan yang diambil haruslah berdampak pada murid dengan memhami sumber daya sekolah.
Dimana pada tataran itu setiap keputusan harus juga disesuaikan dengan apa yang sekolah miliki baik dalam bentuk mati (abiotik) dan hidup (biotik).Â
Ekosistem itu harus kita pahami secara benar dan tepat, sehingga kita bisa memaksimalkan apa yang ada sebagai pemimpin pembelajaran.
Ekosistem tersebut terewajentahkan dalam bentuk Aset manusia, sosial, finansial, politik, agama dan budaya, lingkungan alam, dan sarana serta prasarana (fisik).
Itu adalah aset yang bisa kita gunakan dalam kegiatan kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan berbasis pada kekuatan sehingga memberikan kemampuan daya saing dan tekan untuk lebih baik.
Keputusan dan pemahaman sumber daya yang tepat kemudian menghasilkan pengelolaan praogram yang berdampak pada murid.Â
Dimana program yang Saya akan lakukan diharapkanmampu memabngkitkan student agency (kepemimpinan murid). Â
Student Agency (kepemimpinan murid) merupakan dorongan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan sikap dan perilaku murid yang mampu mengambil kepemilikan dan tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri.
Student Agency memberikan pengalaman kepada murid untuk murid dapat menentukan suara dan pilihan atas apa yang akan mereka pelajari.