Sedangkan peran, menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong koloborasi, mewujudkan kepemimpinan murid, serta menggerakan komunitas praktisi.
Dari situ kemudian merubah pemikiran Saya tentang apa itu guru?.
Guru bukan hanya seorang yang tugasnya membuat administrasi, datang, mengajar, buat penilaian, sudah.
Guru memiliki nilai dan peran yang sudah ada dalam dirinya, namun tidak pernah ditekan tombol aktifnya.
Olehkarena itu, hari ini tombol itu Saya tekan, sehingga Saya  punya pandangan visi yang berbeda terhadap pembelajaran yang saya lakukan.
Visi itu selain dihiasi oleh nilai dan peran kita sebagai guru juga diisi dengan nilai-nilai dari profil pelajar pancasila (mandiri, kreatif, berbineka global, gotong-royong, bernalar kritis, dan beriman bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia).
Visi tersebut juga diharapkan memiliki kaitan yang erat dengan road map tujuan pendididikan Indonesia.
Lebih dari itu, visi yang kita pegang tersebut mampu menjadi pengingat diri untuk memfasilitasi pembelajaran yang berpihak pada murid. (Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H