Hati yang seringkali kau sakiti
Selaksa kau tancapkan ribuan duri
Hingga tak sengaja kau rejam dengan sebuah belatiÂ
Â
Tak banyak kata yang mampu aku ucap
Tak banyak pula aksara yang mampu aku eja
Hanya sekedar berharap engkau tahu apa yang ku rasa
Bahwa aku juga punya sepotong hati yang bisa terluka
Â
Ketika lara yang kau beri diam-diam ku sembunyikan
Kuganti dengan tawa yang berbalutkan kepalsuan
Berharap engkau sadar bukan madu yang kini kau tawarkan
Saat aku semakin lelah dan rapuh berpijak pada sepenggal kesempatan
Â
Mungkin diriku telah sampai pada titik jenuhku
Mengatakan baik-baik saja meski hatiku sesungguhnya sudah tak mampu
Mungkinkah diriku kini benar-benar sudah terbiasa begitu
Hanya berharap sepatah kata terucap sebelum semuanya kian berlalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H