Menyusuri bias fatamorgana yang ada di jalanan ini
Menawan seuntai rindu yang perlahan kembali hadir disini
Membawa wangi aroma rasa yang pernah menyelami dasar hati
Bayangmu menghadirkan sebaris luka
Menyibak perih yang tercipta dalam relung jiwa
Menyemai resah dalam balutan sembilu yang bertahta
Adamu menawarkan rindu yang terangkum di batas kota ini
Mengukir sendu meski hadirmu tak lagi kutungguÂ
Senyummu selaksa candu yang bersemayam dalam cawan kalbu
Aku resah
Aku gelisahÂ
Aku semakin gundah
Ketika adamu kembali mengisi dan mengusik malam panjangku
Menjadi bintang di langit malam yang hanya bertemankan rembulan
Menabur rindu dalam selasar hati yang paling dalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H