Dermaga yang kau tawarkan untukku berlabuh
Menyisakan semburat resah yang enggan ku kayuh
Saat segumpal hari perlahan namun pasti menjadi acuh
Meski telah kurangkai indah namamu yang ada hanyalah jenuh
Hangatnya sinar mentari tak lagi menjadi tempat berteduh
Desiran sang bayu kini menjadi penghias langkah kakiku semakin menjauh
Hingga indah bayang netramupun kini semakin rapuh
Aku tenggelam dalam lautan rindu yang penuh gemuruh
Selaksa menebar jaring disamudera yang perlahan luruh
Ketika hadirmu hanya menyisakan rindu yang tak mungkin ku rengkuh
Dalam biduk yang tak lagi tangguh
Pernah kusemai rindu meski tak akan pernah tumbuh
Merajut rasa diantara selasar waktu yang tak mungkin ku sentuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H