Untuk sosok istimewa yang hadirnya pernah ada
Memberiku kekuatan di panggung cakrawala
Menjadi payung dikala hujan menerpa
Menjadi pelindung dikala nestapa
Bapak
Begitu singkat waktu yang kulalui bersamamu
Begitu ringkas engkau menggandeng tanganku
Memberi makna tentang arti kehidupan yang berliku
Bapak
Masih terbayang lekat dimataku
Saat kepergianmu dulu
Ketika hembusan udara menggetarkan jasadmu
Membawamu Kembali kepada sang penciptamu
Bapak
Betapa gelap sandiwara yang diciptakan semesta
Saat malam menikam raga menghadirkan bayang hampa
Memaksa diri menahan derasnya air mata
Bapak Â
Saat semilir angin masih memutar memori tentangmu
Membuatku semakin terlarut dalam duka
Selaksa hangatnya cahaya mentari yang meredup tertutup kabut senjaÂ
Bapak
Sungguh bukan karena ku takut berpisah dalam alam yang berbeda
Tapi kuhanya takut belum bisa menjadi yang kau pinta
Hanya doamu yang menjadi suluh perindu
Memberi seberkas cahaya dijalanku yang sendu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H