Mohon tunggu...
Nadine Putri
Nadine Putri Mohon Tunggu... Lainnya - an alter ego

-Farmasis yang antusias pada dunia literasi dan anak-anak. Penulis buku novela anak Penjaga Pohon Mangga Pak Nurdin (LovRinz 2022).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mari, Aku Jahitkan Cinta

20 Januari 2021   19:52 Diperbarui: 20 Januari 2021   20:00 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ah, bisa aja kamu, Put" sahutnya malu-malu. 

"Beneran, Oma."

"Eh, kamu tau, nggak, si Tejo kemarin marah-marah mulu sama aku." katanya tiba-tiba sambil melepas gamis di depanku. Santai sekali. Mungkin aku ini sudah dianggap seperti cucunya sendiri. 

"Soal apa, Oma?" tanyaku pura-pura tidak tahu. Tanpa aku bersusah payah memancing obrolan tentang itu, Oma Antik sudah menceritakannya sendiri. Buru-buru aku memasang telinga siap mendengarkan

"Masa dibilang kucingku beol di garasinya? Kan impossible banget! Anabul-ku itu sehari-harinya ada di dalam kandang semua. Kalaupun aku lepas, itu juga malam hari saat semua pintu terkubci rapat. Kamu tahu, kan?"

Aku hanya mengangguk cepat. Semua orang sepertinya juga tahu jika kucing kampung Oma Antik yang berjumlah sepuluh ekor itu berada dalam kandang besar. 

"Si Tejo itu memang selalu cari gara-gara sama aku. Makanya sering gak aku tanggapi. Buang-buang energi aja!" 

"Opa Tejo jadi sengaja, ya, Oma? Cari-cari perkara gitu. Naksir Oma, kali? Hihi ...." Aku tidak bisa menyembunyikan rasa geli ini. 

Wajah Oma Antik langsung merah jambu. Ah, aku semakin gemas melihatnya. Kenapa nenek-nenek ini jadi seperti gadis ABG? 

"Aduh, Oma pake malu-malu lagi. Gimana, mau Putri comblangin, ya, Oma? Hihi ...."

"Sembarangan kamu, Put! Eh, tapi ... kamu beneran belum tau, ya, Put?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun