Mohon tunggu...
Nuhla Mufidah
Nuhla Mufidah Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Mahasiswa yang mencari keberkahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kajian Hermeneutika: Makna "THR" pada Hari Raya Idul Fitri

25 Mei 2022   06:16 Diperbarui: 7 Juli 2022   17:28 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi setiap orang di Indonesia khususnya orang muslim, hari lebaran atau hari raya Idul Fitri merupakan momen yang ditunggu-ditunggu oleh mereka. 

Bukan hanya mereka bisa berkumpul bersama keluarga, sanak saudara, dan teman-teman, tetapi mereka juga menunggu hadiah dari saudara-saudara mereka atau yang biasa kita sebut dengan THR atau Tunjangan Hari Raya. Tentunya sebagian besar dari kita semua sudah mengetahui THR itu sendiri. 

Setiap Lembaga, perusahaan, bahkan pemilik warung tertentu biasanya memberikan THR kepada para pekerjanya. Contoh karyawan perusahaan, biasanya mereka juga mendapat tunjangan hari raya, para pembeli yang sering belanja di warung tertentu biasanya juga diberikan THR oleh pemiliknya, guru-guru di Lembaga juga biasanya mendapatkan THR dari lembaganya, dan lain-lain.

THR pada umumnya sudah menjadi hal yang wajib dilakukan ketika hari raya. Pasalnya, sudah sejak dahulu tradisi ini dilakukan di Indonesia. Hal ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu bagi setiap orang terkhusus anak muda setiap hari raya Idul Fitri. 

Bagi orang sudah bekerja, biasanya mereka memberikan THR kepada saudaranya yang masih kecil ataupun terkadang anak yang sudah besar masih dibagi THR. Atau orang tua kepada anaknya. 

Mereka memberikannya dengan senang hati. Ternyata kitab isa memaknai THr dalam makna yang berbeda yang biasanya kita ketahui hanya THR atau tunjangan hari raya saja. Tetapi banyak makna tau hal filosofis yang dapat diungkap di dalamnya.

Jika kita mendalami makna THR menggunakan metode hermeneutika, THR ini bisa kita ungkap maknanya. Tidak hanya dianggap sebagai hadiah atau uang semata, tetapi ternyata masih banyak makna yang terkandung di dalamnya. Hermenutika merupakan sebuah cara untuk mengupas makna yang terkandung pada teks yang kelihatan mengandung makna. 

Ini dikarenakan setiap interpretasi adalah suatu usaha untuk menyingkap makna yang tidak terlihat. Artikel opini ini ditunjukkan untuk mengungkap makna THR dalam perayaan hari besar Islam yang ternyata banyak makna lain selain yang bias akita ketahui yaitu tunjangan.

Makna makna yang terkandung dalam THR dijadikan simbol-simbol yang mana karena simbol tersebut THR disebut sebagai sebuah teks. Meetode yang digunakan untuk menyingkap makna adalah metode hermeneutika. Metode hermenutika digunakan untuk menafsirkan atau memahami sebuah teks. 

Hermeneutika merupakan sebuah proes untuk mengubah ketidaktahuan akan sesuatu menjadi pemahaman akan sesuatu. Dia bisa juga disebut dengan filsafat penafsiran yang metodenya bisa sangat berbeda dengan metode tafsir lainnya.

Paul Ricoeur adalah salah satu tokoh yang teori dan konsepnya popular dalam hermeneutika. Teori interpretasi merupakan teori yang ditawarkan dalam kajian hermeneutikaRicoeur. Saya membaca dari tulisan milik Iftahul Digarizki yang menjelaskan bahwa Paul selalu memunculkan pertanyaan yang fundamental berupa memaknai keberadaan dirinya sebagai manusia. Ricoeur berusaha untuk menemukan keberadaan dirinya lewat sebuah teks. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun