Bagi dirinya Kopi Sugeng ini sudah seperti judul film kartun animasi favorit anak-anak yang begitu populer keluaran Disney yakni "Finding Dori"Â (Mencari Dori). Beliau berujar jika ingin mencari Sugeng (Finding Sugeng) sudah tepat untuk mampir dan menikmati kopi di kedai Kopi Sugeng. Insya Alloh ke depannya akan membuka sebanyak 50 kedai Kopi Sugeng di seluruh Indonesia.
Sama halnya dengan kedai kopi pada umumnya yang menyajikan segelas kopi hangat dan satu cup kopi yang di blend atau disajikan dingin (cold brew), Kopi Sugeng juga turut mengikuti selera tren pasar.
Bedanya mereka menggunakan kopi aseli 100% Indonesia yang didatangkan dari biji pilihan dari berbagai daerah di tanah air. Mulai dari Aceh-Gayo, Jawa-Temanggung, Toraja-Sulawesi hingga Wamena-Papua. Dari segi rasa cocok dengan lidah orang Kita, harganya relatif terjangkau dan masih masuk akal. Dari packaging (kemasan) pun menarik dan kekinian.
Saya yang tidak biasa meminum kopi pahit dengan aroma dan taste yang kuat (strong) sebab memiliki riwayat sakit maag akut atau asam lambung tinggi bisa memesan varian kopi yang lebih light (ringan) seperti Mocha, Vanilla Latte bahkan Avocado Coffee atau blend dengan rasa Alpukat seperti yang saya genggam. Tergantung selera masing-masing penikmat saja.
Apalagi konsep Kopi Sugeng berupa Coffee Ecosystem akan semakin yakin usaha rintisan kuliner ini berkembang pesat di tengah menjamurnya gempuran brand kedai kopi asing.
Satu hal yang penting yang perlu diingat adalah Selamat Menikmati Kopi Nusantara!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H