Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Azerbaijan Peringati Bulan Penghormatan Tragedi Kemanusiaan di Khojaly

28 Februari 2018   23:18 Diperbarui: 1 Maret 2018   07:30 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: eurasiadiary.com

Dalam beberapa jam saja di malam antara tanggal 25-26 Februari, sebanyak 613 sipil terbunuh termasuk 106 wanita, 83 anak-anak. 56 enam orang terbunuh secara sadis, 8 keluarga dimusnahkan secara total; 25 anak-anak kehilangan kedua orang tua, 130 anak-anak kehilangan salah satu orang tua. Selebihnya lagi luka-luka dan sebanyak ribuan jiwa terpaksa mengungsi mencari suaka dan tempat yang aman. Sebanyak 1275 penduduk tak bersalah disandera dalam penyerangan ini dengan siksaan yang sangat menyakitkan pada kurun waktu 3 tahun pertama konflik ini.

Korban pengungsi Khojaly 26 tahun lalu (en.wikipedia.org/wiki/Khojaly_Massacre)
Korban pengungsi Khojaly 26 tahun lalu (en.wikipedia.org/wiki/Khojaly_Massacre)
Lansia, anak-anak dan wanita banyak menjadi korban
Lansia, anak-anak dan wanita banyak menjadi korban
Pasca pembantaian itu, sebagian orang Khojaly yang masih tersisa memilih untuk bertahan hidup di kota itu. Namun, sebagian orang-orang etnik Azeri lainnya yang tinggal di Karabakh dan di wilayah-wilayah Armenia banyak yang memilih mengungsi ke Azerbaijan. Setahun kemudian (1993), Armenia dan Azerbaijan mengadakan gencatan senjata. Meski demikian, sebagian wilayah Azerbaijan masih diduduki Armenia dan konflik Karabakh masih belum tuntas, bahkan hingga saat ini. Sayangnya, tragedi pembantaian Muslim Khojaly oleh Militer Armenia pada Februari 1992 itu kemudian terlupakan begitu saja. Kebanyakan orang tidak mengetahui perihal genosida mengerikan itu, sekalipun dewan HAM Internasional telah memutuskan Armenia melakukan kejahatan kemanusiaan atas kasus Khojaly tapi tak ada sanksi tegas dari Mahkamah Tertinggi Internasional ataupun resolusi dari United Nations (PBB) kepada Armenia.

What Azerbaijan do with Khojaly in Memoriam

WAMY (World Assembly of Muslim Youth), organisasi pemuda Muslim Internasional yang dipayungi oleh Liga Dunia Islam (Rabitah al-Alam al-Islami) menggelar misi internasional dengan tajuk “al-Adalah li Khujali” (Keadilan untuk Muslim Khojaly) di Istanbul, Turki. Salah satu pembukaan dari misi tersebut adalah digelarnya pameran fotografi dengan tema besar “Khujali fi Uyun Syabab al-Muslim” yang berarti Khojaly dalam Optik Pemuda Muslim, dihelat di gerai pameran stasiun utama Metro (Kereta Listrik) Istanbul. 

Situs berita Turki berbahasa Arab Akhbar al-Alam (22/2) mengabarkan, pameran tersebut digelar hingga 26 Februari, dan diikuti oleh fotografer dari pelbagai negara dimana sebelumnya, tahun lalu tepatnya pada Mei 2017, pameran fotografi dengan tema serupa juga pernah digelar di Baku, ibukota Azerbaijan. Sumber penyelenggara pameran menyatakan, dengan digelarnya misi ini, diharapkan dunia internasional, khususnya dunia Muslim, dapat membantu dan bersimpati untuk masa depan Muslim Azeri di Khojaly, juga masa depan Muslim Kabarakh.

"Justice For Khojaly" campaign

Bentuk kampanye Keadilan untuk Khojaly ini sebenarnya merupakan kampanye kesadaran internasional yang telah diprakarsai oleh Leyla Aliyeva sejak tanggal 8 Mei 2008. Leyla Aliyeva adalah Koordinator Pusat Forum Konferensi Pemuda Islam untuk Dialog dan Kerjasama, sebuah forum yang saat ini memiliki motto "Keadilan untuk Khojali, Kemerdekaan untuk Karabakh".

Kampanye ini bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat dunia untuk terus melancarkan demontrasi dengan foto-foto kreatif dan gambar-gambar tentang fakta-fakta penderitaan konflik Karabakh dan pembantaian manusia di Khojaly hingga menjadi wacana secara global melalui media pers, internet dan berbagai even. 

Foto-foto ini sebagai bentuk demonstrasi penolakan masyarakat terhadap pembunuhan dan pembantaian atas nama ras, etnik atau diskriminasi keagamaan (SARA). Ini juga merupakan aksi solidaritas terhadap korban-korban tak berdosa dan penderitaan anak-anak dalam pembantaian di Khojaly guna mencari akar konflik hingga mengakhiri agresi militer Armenia di Nagorno Karabakh, Azerbaijan.

Upaya-upaya perdamaian dalam kampanye ini akan menyuarakan penderitaan korban-korban kepada pemerintah, organisasi-organisasi internasional, media dan para pemegang kebijakan di semua tingkat hingga mengubah aksi penyangkalan berkepanjangan Armenia serta aksi diam komunitas internasional atas pembantaian di Khojaly.

justice-khojaly-logo-190216-black-5a96d8d2cbe5236794571384.jpg
justice-khojaly-logo-190216-black-5a96d8d2cbe5236794571384.jpg
Dalam kampanye ini pula dirilis sebuah situs resmi www.justiceforkhojali.org. Situs ini berisi sebuah deklarasi perdamaian yang menyeru masyarakat internasional dalam rangka memperluas upaya-upaya solusi perdamaian terhadap konflik Nagorno Karabakh di antara para pemimpin internasional; sesegera mungkin mengambil setiap langkah untuk menyeret kesewenang-wenangan dalam pembantaian di Khojaly ke Internationalprime court (pengadilan tertinggi). Deklarasi ini diikuti oleh peserta-peserta baik secara individu maupun organisasi internasional di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun