Artinya "cerdas sejak lahir" menjadi bualan dari si Narcistik. Termasuk, bahwa dia memang dilahirkan sebagai orang yang melebihi orang lain pada umumnya.
3. Melebih-lebihkan pencapaian dan bakat diri.
Ciri ini memang kurang lebih masih sama dengan ciri pertama dan kedua di atas.
Kalau berprestasi, selalu sesumbar bahwa itu adalah karya mendirinya.
Selalu menilai bahwa pencapaian prestasi, adalah hasil dari kerja keras kerja cerdasnya melulu.
Seakan-akan tidak ada kontribusi dari orang lain.
AKhirnya, kalau hebat itu dianggap hasil karyanya.
Kalau salah, atau prestasi turun, dia akan sibuk mencari orang yang "wajib disalahkan" atas pencapaian kinerja yang tidak sesuai.
Dengan kata lain, hebat itu miliknya, keliru itu milik orang lain. Cape deh...
4. Meyakini diri sendiri sebagai seseorang yang superior dan meyakini bahwa hanya orang-orang yang sama istimewanya yang akan memahami hal tersebut.
Wah, kalian gak level dengan saya. Pasti kalian gak paham, orang kalian itu memang bahlul.