Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Malmo Kota Penuh Kebun dan Taman

21 Juli 2024   11:53 Diperbarui: 22 Juli 2024   06:36 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : https://id.wikipedia.org/wiki/Malm%C3%B6

Foto : https://id.wikipedia.org/wiki/Malm%C3%B6
Foto : https://id.wikipedia.org/wiki/Malm%C3%B6

WMU sendiri adalah universitas di bawah otoritas IMO (International Maritime Organization) agen atau badan khusus dari PBB (Persatuan Bangsa bangsa) yang antara lain mengurus dan mengatur aktivitas di bidang maritime, pelayaran, kepelabuhan, dan aktivitas sejenis.

Saya adalah satu dari 5 orang yang mendapat beasiswa tahun 2004, yakni satu dari Pelindo atau PT (Persero) Pelabuhan Indonesia 2 Jakarta juga mengambil Port Management, 2 orang dari Departemen Perhubungan mengambil Maritime Administration dan shipping Management, Jakarta, 1 orang dosen Institut Teknologi Surabaya (ITS) dengan spesialisasi Maritime Safety and Environment Protection. Saya sendiri asli Bantul Yogyakarta dan bekerja sebagai staf Direktorat Personalia dan Umum Pelindo 3 Surabaya.

Ngomong-ngomong masalah Swedia, sebenarnya apanya yang menarik dari Swedia? Sebagai warga Negara Indonesia yang tentu saja dekat dengan masalah-masalah pendidikan, demokratisasi dan nasionalisme, pikiran pertama saya adalah "Pasti saya akan ketemu dengan aktivis Gerakan Aceh Merdeka- GAM". Siapa tahu bisa membantu pemerintah menangkap Hasan Tiro ( he he he ).

(Update GAM saat ini sudah tidak ada dan eksis Daerah Istimewa Aceh yang mengakomodasi semua anak bangsa - 21.07.2024)

Ternyata tidak sepenuhnya benar, karena kebanyakan aktivis GAM bermukim di Stokholm, sekitar 400-an kilometer arah utara Malmo. Saya hanya bisa mencari informasi mereka melalui internet, sesuatu yang sebenarnya juga bisa dilakukan di Indonesia, khususnya Yogyakarta. Untuk bertemu fisik dengan mereka sangat sulit karena kita tidak tahu apakah seseorang benar-benar pendukung GAM, atau jangan-jangan intel yang sedang menyamar.

Kami hanya sempat beraudensi dengan Bapak Ben Perkasa Drajat dan Thomas A Siregar, pegawai Kedutaan Besar Indonesia di Swedia yang melakukan sosialisasi pra Pemilu yang lalu, bertempat di ruang tamu apartmen mahasiswa WMU.

Dipikir-pikir Malmo ini mirip sekali dengan Yogya. Bedanya, Malmo lebih maju, banyak tumbuhan dan taman kota yang segar di musim panas, dan cenderung sepi senyap di musim dingin. Jangan dibandingkan dengan Jakarta yang lebih metropolitan.

Sekitar 21 ribu mahasiswa internasional sedang menuntut ilmu di Malmo, dan mereka berbicara tidak kurang dalam 100 bahasa ibu. Ada asal Kamerun, Iran, Mesir. Lithuania, Korea, Jepang, Kongo, Yunani. Malaysia, Vietnam dan banyak lagi. Komunikasi antar mahasiswa antar negara tentu saja dalam, bahasa Inggris, namun untuk percakapan harian dengan penduduk setempat kadang menggunakan bahasa Swedish.

Di Malmo ini bila kita naik bis kita bisa mendengar para pelajar berbicara dengan teman senegaranya dalam bahasa ibu mereka yang kadang-kadang aneh terdengar di telinga. Tampang dan warna kulit mereka juga aneka rupa. Ada yang hitam legam, coklat, sawo matang, putih dan kuning.

Saat pertama tiba di Malmo yang bikin saya kaget adalah iklimnya. Di musim dingin seperti Januari, suasana betul-betul dingin dan beku. Suhu terendah di bulan Januari yakni minus 13,5 derajat celcius. Bisa dibayangkan dinginnya, sampai air di celah jalan membeku menjadi es, dan hampir tiap orang memakai baju rangkap tiga plus jaket, sarung tangan, topi hangat. Walhasil, kita jalan biasa, tetapi atribut pakaian seperti mau mendaki gunung. Matahari terbit bisa jam 8 pagi, dan tenggelam pada jam 16.00 jadi pukul 17.25 sudah masuk waktu Isya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun